Kamis, 05 Juni 2008

Mabes POLRI & POLDA Metro Jaya menggeledah rumah Panglima Besar Laskar Pembela Islam

Kondisi terakhir Panglima Besar Laskar Pembela Islam: Kamis 5 Juni 2008 pkl 23:30, Tim gabungan Mabes POLRI & POLDA Metro Jaya menggeledah rumah Panglima Besar Laskar Pembela Islam, dengan membawa surat perintah penangkapan. "Afwan ya Ikhwan, kali ini ana tidak akan menyerahkan diri & tidak mau ditangkap, DEMI ALLAH DAN ROSULULLAH, Ana akan melawan sampai titik darah penghabisan selama Ahmadiyah tidak di bubarkan !!!" (Panglima Besar LPI)

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Munarman SH Disembunyikan Jenderal dan Pejabat Tinggi Negara, Beliau Tidak Kabur Layaknya Pelaku Kriminal Sebagaimana Pemberitaan Media

Sebagaimana diterbitkan Eramuslim, aktivis HAM dan Advokat, yang juga mantan Ketua Umum YLBHI Munarman SH menyatakan, pemberangusan terhadap ormas Islam merupakan bentuk kongkrit dan sisi lain peperangan yang dilancarkan AS dan sekutunya untuk mempertahankan dominasi kekuasaan pada sistem yang berlaku di tanah air.

Menurutnya, saat ini ada dua level yang menjadi target AS dalam perangnya melawan terorisme; pertama, terhadap terorisme itu sendiri dan kedua secara politis terhadap ormas-ormas Islam.

Ia juga mensinyalir ada kelompok tertentu yang memang dilatih untuk 'menyerang' ormas-ormas Islam. Berikut petikan wawancara dengan Munarman SH usai acara Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan bertema 'FBR, FPI vs LSM Komparador' di Jakarta, Senin (19/6/2006).

Munarman SH kini menghilang. Terkait menghilangnya Munarman SH, mantan Presiden RI dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengaku mengetahui bahwa Panglima Laskar Islam Munarman disembunyikan dan dilindungi oleh seorang jenderal dalam Kompas Kamis, 5 Juni 2008. Sehingga beliau tidak bisa disamakan dengan para kriminalis lainnya. Munarman SH adalah Komando Laskar Pembela Islam. Sebagaimana tampak di video tragedi Monas, 1/6/2008, beliau terlihat kesulitan mengendalikan massanya yang bertindak keras pada massa AKKBB karena provokasinya yang menyeret SARA.

Lanjut Gus Dur, "Jenderal ini diperintah oleh seorang pejabat negara. Saya tahu kok, namanya tahu, alamatnya tahu. Tapi yang jelas suruhan," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/6/2008). Munarman hingga saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang dikeluarkan polisi terkait kekerasan di Monas.

Namun, Gus Dur enggan menyebutkan nama dan jabatan jenderal tersebut, bahkan ketika didesak untuk memberitahukan inisial nama jenderal tersebut.

Sumber: Media Resmi HMI Cabang Malang (http://hmi-malang.blogspot.com)

Kata Gue mengatakan...

Kenapa yang benar harus di hilangkan ...... yang harus dihilangkan dari bumi Indonesia adalah kaum KAFIR....... gitu aja ko repot

bingilti mengatakan...

apakah artikel dibawah ini benar ?
Untuk menyakinkan tulisan ini, saya perlu memperkenalkan diri dulu, nama Saya adalah Nong Darol Mahmada, saya salah seorang aktivis Jaringan Islam Liberal dan saya aktif di JIL sejak berdirinya JIL.
Dalam kesempatan sekarang izinkan saya memberikan kesaksian kepada kawan-kawan sebangsa dan setanah air melalui milis ini kejadian sebenarnya dibalik kejadian yang terjadi di Monas pada tanggal 1 Juni yang lalu.

Perlu kawan-kawan ketahui bersama bahwa aksi ini merupakan aksi yang telah di skenariokan oleh pihak pemerintah untuk mengalihkan isu BBM yang sedang marak ditengah masyarakat. Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Beryakinan (AKK BB) hanya dijadikan kedok saja untuk mencegah agar ajaran Ahmadiyah tidak dibubarkan.
Setelah presiden SBY menaikan harga BBM, kalangan kontributor JIL Goenawan Mohammad, Hamid Basyaib, Rizal Mallarangeng, Denny JA, Nasaruddin Umar melakukan pertemuan secara diam-diam di kediaman SBY di Cikeas, Bogor. Hal ini mereka bisa akses langsung kedalam berkat orang dalam yaitu Andi Malarangeng yang notabene kakak kandung dari Rizal Mallarangeng.
Dalam pertemuan ini membahas isu yang berkembang di tengah masyarakat mengenai aksi demo-demo yang dilakukan adek-adek mahasiswa. Lalu SBY selaku presiden dan kepala pemerintah meminta kalangan JIL mengalihkan isu yang sedang berkembang di masyarakat dengan isu lain. Rizal M, yang merupakan pemuda JIL yang cerdas memberikan usul bagaimana isu kenaikan BBM yang sekarang ini diupayakan diganti dengan isu membubarkan Front Pembela Islam (FPI) dengan mengangkat isu pembubaran ajaran Ahmadiyah. Karena selama ini JIL selalu mendapatkan perlakuan keras dari FPI.

Lalu setelah mendapatkan 'restu' dari presiden Goenawan Mohammad, Hamid Basyaib dan Rizal Mallarangeng datang ke markas JIL di Jl. Utan Kayu No. 68 H Utan Kayu. Di Kedai Tempo mereka membahas bagaimana membuat skenario agar anggota FPI bisa melakukan tindakan anarkis dan perusakan yang membuat masyarakat tidak simpati lagi dengan FPI. Lalu setelah melakukan diskusi selama 3 jam, ketiga kontributor JIL itu akhirnya berhasil membuat skenario yang bagus, dengan memanfaatkan momentum kelahiran Pancasila pada tanggal 1 Juni, mereka akan membuat semacam aksi simpatik (damai) dalam kebebasan beragama dan berkeyakinan. Aksi ini dilakukan di Monas, yang mana para peserta yang hadir sudah disetting sedemikian rupa agar anggota FPI turut datang dan membubarkan asyik tersebut. Mereka sangat paham betul, bahwa massa FPI sangat mudah sekali untuk dipancing agar melakukan kekerasan dan pengerusakan.

Setelah membuat skenario tersebut lalu Goenawan Mohammad, menghubungi SBY melalui ponselnya, setelah mendengar penjelasan dari Goenawan Mohammad secara terperinci, akhirnya presiden menyetujui aksi tersebut dan akan mentrasferkan dananya sebesar 10 miliard rupiah untuk melancarkan aksi tersebut.
Malam sebelum kejadian, beberapa pentolan JIL berkumpul di markas JIL, termasuk saya sendiri. Waktu itu yang hadir sangat ramai sekali dan sedang membahas persiapan untuk aksi besok pagi. Dari beberapa kawan-kawan yang diberikan tugas juga sudah selesai menjalankan tugasnya seperti mengundang kalangan pers media cetak dan media elektronik untuk hadir di acara tersebut. Orang-orang Ahmadiyah pun bersedia mengerahkan beberapa massanya untuk menghadiri aksi damai besok. Begitu juga dengan FPI, sudah dikontak melalui SMS membuat isu kalau besok jamaah Ahmadiyah, akan menggelar aksi damai di silang damai.
Saya tidak tahu bagaimana persiapan dari FPI untuk merespon isue tersebut, tetapi nyatanya besok pagi ketika aksi damai itu sedang berlangsung dengan membawa nama AKKBB FPI datang dengan belasan truk dan ratusan anggotanya melakukan pemukulan kepada anggota aksi tersebut. Yang akhirnya terjadi aksi kekerasan tersebut. Hal ini yang diketahui dikalangan anggota FPI adalah aksi tersebut adalah aksi yang dilakukan umat Ahmadiyah sehingga secara kasar dan memaksa membubarkan aksi tersebut.
Dari pemaparan dalam tulisan saya disini harus kawan-kawan milis ketahui bahwa,
1. Bahwa aksi kekerasan yang terjadi di Monas itu merupakan suatu skenario yang dilakukan pemerintah dan pihak JIL untuk mengalihkan isu BBM.
2. Aksi yang terjadi di Monas itu, JIL ingin FPI dibubarkan karena selama ini FPI merupakan yang menjadi sandungan kalau JIL melakukan aksi.
3. Dari jamaah Ahmadiyah dengan aksi ini, diharapkan mendapatkan simpati dari masyarakat Indonesia agar organisasi ini tidak jadi dibubarkan.
4. Kalangan petinggi JIL telah sekian kalinya, mendapatkan keuntungan untuk memanfaatkan situasi dan kondisi yang ada.

Demikian tulisan ini saya buat dengan sebenarnya, karena hal ini yang membuat saya selalu merasa bersalah dan berdosa telah bersama-sama dengan kawan-kawan JIL melakukan pemutaran balikan fakta. Saya harap kawan-kawan setanah air dan sebangsa mau menyebarkan email kekawan-kawan sekalian. Terima kasih.


Salam


Nong Darol Mahmada
nong@isai.or.id

TEGAK LURUS KELANGIT mengatakan...

BISA JUGA ARTIKEL ITU ADALAH ISU YG DISEBARKAN UNTUK MENTRALISIR YG SEBENARNYA..KARENA KOK SAMA SEKALI TIDAK MENYEBUT GUSDUR YG MENGELONTORKAN UANGNYA DARI SEDEKAH SIMON WIESHENTALL...YG JELAD DAPAT DIDUGA INI ADALAH PERMAINAN ZIONIS DENGAN GUSDUR SEBAGAI WAYANGNYA...!!!

fary mengatakan...

to: Bingiliti & ihwan fillah.

Dari beberapa pakar menyimpulkan 3 alasan terhadap tulisan tsb:

1. E-mail itu dibuat oleh AKKBB / JIL yg diskenariokan bakal dibantah oleh si Nong (pembantahan ini sdh terjadi, lihat di detik.com) sekaligus ada statement bahwa e-mail itu dibuat oleh umat Islam (FPI dll) shg terkesan ormas Islam akan menggunakan segala cara guna mencapai tujuannya. Peluang: 80%, karena selama ini JIL dkk merasa tidak bebas bergerak oleh kehadiran FPI.

2. E-mail itu dibuat oleh pihak ketiga utk semakin mengadu-domba umat Islam. Mungkin inteligent pemerintah untuk pengalihan isue BBM atau pihak lain yg ingin mengail di air keruh dan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Peluang: 80%, karena selama ini mereka ingin melihat Islam hancur.

3. E-mail itu dibuat oleh ormas Islam. Peluang: 10%, peluangnya sangat kecil karena selama ini umat Islam terkenal sportif dan takut berbuat curang karena mereka mengerti betul ciri-ciri golongan munafikin salah satunya jika berjanji dia ingkari dan ini tidak akan menjadi pilihan ummat islam yg kaffah. Berbagai perjanjian antara umat Islam dg kaum kafir telah membuktikan hal itu, dimana kaum kafir bolak-balik melanggar perjanjian dg berbagai dalih, lalu ketika mereka sudah dalam kondisi terjepit mereka teriak-teriak minta perjanjian damai lagi.

Yakinlah kelompok tsb tengah membuat makar kepada agama Allah, padahal sebaik-baiknya pembuat makar hanyalah Allah.

Arsip Blog