Senin, 23 Juni 2008

Polisi Penangkap Pria Berpistol di Monas Dihadiahi Rp 150 Juta


Detik.com.Jakarta - Barang siapa yang memberikan informasi atau menangkap pria misterius yang membawa senjata api di insiden Monas 1 Juni 2008 akan diberi hadiah Rp 100 juta. Namun untuk polisi yang menangkap mendapat imbalan Rp 150 juta.

Sayembara ini digelar Forum Betawi Rempug (FBR) guna mencegah pihak-pihak yang akan mengadu domba dalam insiden Monas tersebut.

"Deadline 2 minggu. Kalau belum ketemu, hadiah akan dinaikkan. FBR ingin kedamaian dan keadilan. Menangkap provokator yang gambarnya sudah jelas dapat menghilangkan tuduhan yang tidak-tidak," kata Ketua FBR Fadloli El Muhir dalam jumpa pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (23/6/2008).

Duitnya dari mana? "Ini murni dari FBR. Orang FBR kan tanahnya di mana-mana, pada kena gusur, ada yang nyumbang," sahut Fadloli yang disambut tawa hadirin.

FBR selanjutnya menyebar gambar foto pria berpistol di tempat-tempat umum. Salah satunya, gambar itu ditempel di halte bus DPR dan tiang listrik.

Identitas pria berpistol masih misterius. Front Pembela Islam (FPI) dan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) sama-sama mengklaim pria itu bukan anggotanya. Demikian pula dengan kepolisian. ( aan / nrl )

Kamis, 19 Juni 2008

DPO tembak ditempat


Foto ini disadur dari rekaman tragedi 1 juni 2008, Pelaku disinyalir adalah provokator kericuhan di Monas tanggal 1 Juni 2008.
Bagaimana nih Pak Polisi, bisa nyari orang ini atau tidak ??? Apa perlu FPI yg cari dan tembak ditempat ???

Selasa, 17 Juni 2008

Maklumat Habib Riziq Syihab




AKSI DAMAI KEPRES BUBARKAN AHMADIYAH

HADIRI AKSI DAMAI DEMO AKBAR KE II SEJUTA UMAT BERSAMA HABAIB, ULAMA, PONDOK PESANTREN, MAJELIS TA'LIM DAN PONDOK PESANTREN

Hari : Rabu, 18 Juni 2008
Pkl : 09.00
Tempat : Istana Negara

MENUNTUT:

1. Dikeluarkannya KEPRES Pembubaran Ahmadiyah
2. Adili AKBB
3. Bebaskan Habib Riziq

Seragam Putih-putih non atribut

Jumat, 13 Juni 2008

Buku Putih FPI

Jihad Melawan Kelompok Pemikiran Kriminal
Perusak Akidah Islam
Yang Menggunakan
Pembiasan Akhlak
&
Eksploitasi HAM


Rasulullah saw bersabda:

”Barangsiapa di antara kamu yang melihat suatu kemunkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika ia tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya; dan jika tidak mampu, (ubahlah) dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman.”
(HR Bukhari, Muslim, dan Ashabus Sunan).

Perintah untuk memberantas kemunkaran sangatlah jelas. Allah SWT berfirman:

“Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa Putra Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (QS al-Maidah: 78-79).

Rasulullah saw bersabda:

“Tidaklah dari satu kaum berbuat maksiat, dan diantara mereka ada orang yang mampu untuk melawannya, tetapi dia tidak berbuat itu, melainkan hampir-hampir Allah meratakan mereka dengan azab dari sisi-Nya.” (HR Abu Dawud, at-Turmudzi, dan Ibnu Majah).

Juga, sabda beliau saw:

“Hendaklah kamu menjalankan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau Allah akan memberikan kekuasaan atasmu kepada orang-orang jahat diantara kamu, dan kemudian orang-orang yang baik diantara kamu berdoa, lalu tidak dikabulkan doa mereka itu
.(HR al-Bazzar dan at-Thabrani).

"Sesungguhnya manusia, jika mereka melihat kemunkaran, sedangkan mereka
tidak mengubahnya, maka datanglah saatnya Allah menjatuhkan siksa-Nya
secara umum.
(HR Abu Dawud)

Karena begitu tegasnya perintah untuk amar makruf dan nahi munkar, maka para ulama tidak berbeda pendapat dalam masalah ini. Bahwa, wajib hukumnya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Syaikhul Islam Ibn Taimiyah menyatakan: ”Wajib hukumnya mengingkari kemunkaran. Hanya hal itu dilakukan sesuai dengan kemampuan untuk melakukannya. Adapun mengingkari dengan hati adalah suatu yang mesti, apabila tidak diingkari dengan hati, maka hal itu merupakan dalil (bukti) atas hilangnya iman di hati seseorang.” (Ibn Taimiyah, Manhaj Da’wah Salafiyah, 2001:17).

Dalam kitabnya, Ihya’ Ulumuddin, Imam al-Ghazali bahkan menempatkan satu bab khusus tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Ia menekankan, bahwa ativitas “amal ma’ruf dan nahi munkar” adalah kutub terbesar dalam urusan agama. Ia adalah sesuatu yang penting, dan karena misi itulah, maka Allah mengutus para nabi. Jika aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar’ hilang, maka syiar kenabian hilang, agama menjadi rusak, kesesatan tersebar, kebodohan akan merajalela, satu negeri akan binasa. Begitu juga umat secara keseluruhan.






Nabi Palsu

Jadi, begitu pentingnya masalah aktivitas ini, sehingga tidak bisa tidak, umat Islam wajib memperhatikan masalah yang satu ini. Di dalam Islam, maka yang wajib didulukan adalah kemunkaran yang paling besar, yang tidak lain adalah kemunkaran di bidang aqidah. Sebab, hal inilah yang terkait dengan masalah eksistensi keimanan seseorang. Oleh sebab itu, Rasulullah saw sangat peduli dengan kemunkaran di dalam hal ini. Misalnya, yang terkait dengan persoalan nabi palsu. Untuk melihat bagaimana Rasulullah saw dan Abu Bakar ash-Shiddiq menangani masalah nabi palsu, dapat disimak dalam artikel Ahmad Rofiqi di Harian Republika (29 Februari 2008) dibawah ini.



Rasulullah SAW dan Nabi Palsu

Oleh: Ahmad Rofiqi
(Mahasiswa Pasca-Sarjana Program Pendidikan dan Pemikiran Islam, Universitas Ibn Khaldun, Bogor)
Dimuat di Harian REPUBLIKA, Jumat, 29 Februari 2008

Dominasi peradaban Barat telah menyebabkan banyak cendekiawan berusaha mengubah ajaran-ajaran Islam, agar sesuai dengan konsep HAM sekular Barat. Salah satu konsep Islam yang mendapat serangan adalah konsep tentang murtad (orang yang keluar dari agama Islam). Sesuai dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, maka manusia dijamin haknya untuk memeluk agama apa saja, termasuk keluar masuk suatu agama. Bagi mereka, agama dianggap seperti baju. Kapan saja boleh ditukar-tukar, sesuai dengan seleranya.
Salah satu cara yang dilakukan para cendekiawan adalah berusaha ”mengubah sejarah”, dengan menulis bahwa seolah-olah, Nabi Muhammad saw berdiam diri saja terhadap tindakan kemurtadan. Bahkan, perang melawan kaum murtad yang dilakukan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dikatakan sebagai perang melawan pemberontak yang semata-mata bermotifkan politik, bukan perang atas dasar agama.

Sebuah buku sejarah Nabi Muhammad SAW yang ditulis oleh Dr. Muhammad Husein Haekal, misalnya, juga menulis, bahwa nabi palsu yang muncul pada masa Rasulullah SAW tidaklah terlalu mempengaruhi beliau untuk melakukan tindakan-tindakan militer. "Itulah sebabnya, tatkala ada tiga orang yang mendakwakan diri sebagai nabi, oleh Muhammad tidak banyak dihiraukan." (Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (terj). 1990:559). Di Indonesia, disertasi, tesis, skripsi, dan buku-buku yang mendukung “hak murtad” ini sangat banyak. Salah satu trik mereka adalah mengungkap sejarah dengan keliru.

Kisah Dua Utusan

Dalam kitabnya Al Sunan (Kitab Al Jihad, Bab Ar Rusul hadits no, 2380) Abu Daud meriwayatkan sebuah hadits dari Abdullah bin Mas'ud. Ketika menerima dua utusan Nabi palsu, Musailamah al-Kazzab, Rasulullah Saw bertanya kepada mereka: "Apa yang kalian katakan (tentang Musailamah)? Mereka menjawab, "Kami menerima pengakuannya (sebagai nabi)". Rasulullah SAW berkata: "Kalau bukan karena utusan tidak boleh dibunuh, sungguh aku akan memenggal leher kalian berdua".

Lafadz ini diceritakan juga oleh Ahmad (hadits no. 15420), Al Hakim (2: 155 no. 2632). Ahmad (hadits no. 15420) melaporkan melalui Abdullah bin Mas'ud dengan lafadz "la-qataltu-kumaa", (aku pasti membunuh kalian berdua). Versi hadits ini diceritakan kembali oleh kitab-kitab sejarah seperti Al Thabari (Tarikh Al Thabari, Juz 3 Bab Masir Khalid bin Walid) dan Ibnu Katsir (Al Bidayah wa Al Nihayah, Dar Ihya' Al Turats Al Arabi , tt, Juz 6, hal: 5).
Riwayat-riwayat ini menampilkan ketegasan Rasulullah SAW terhadap orang yang mengakui kenabian Musailamah. Tetapi, karena Rasulullah SAW memegang etika diplomatik yang tinggi, maka beliau membiarkan begitu saja kedua utusan Nabi palsu itu.
Abu Daud (hadits no. 2381), Al Nasa'i (Al Sunan Al Kubra, 2: 205) dan Al Darimi (Kitab Al Siyar, hadits no. 2391) menceritakan kesaksian Haritsah bin Al Mudharib dan Ibn Mu'ayyiz yang mendapati sekelompok orang dipimpin Ibn Nuwahah di sebuah masjid perkampungan Bani Hanifah, ternyata masih beriman pada Musailamah. Setelah kejadian ini dilaporkan pada Ibn Mas'ud, beliau berkata pada Ibn Nuwahah (tokoh kelompok tersebut), "Aku mendengar Rasulullah Saw dulu bersabda "Kalau engkau bukan utusan, pasti aku akan penggal kamu", nah, sekarang ini engkau bukanlah seorang utusan". Maka Ibn Mas'ud menyuruh Quradhah bin Kaab untuk memenggal leher Ibn Nuwahah. Ibn Mas'ud berkata, "Siapa yang ingin melihat Ibn Nuwahah mati, maka lihatlah ia di pasar". Masjid mereka pun akhirnya dirobohkan.
Mengapa Rasulullah SAW tidak memerangi Musailamah? Ibn Khaldun menjelaskan masalah ini, bahwa "Sepulangnya Nabi SAW dari Haji Wada', beliau kemudian jatuh sakit. Tersebarlah berita sakit tersebut, sehingga muncullah Al Aswad Al Anasi di Yaman, Musailamah di Yamamah dan Thulaihah bin Khuwailid dari Bani Asad; mereka semua mengaku nabi. Rasulullah SAW segera memerintahkan untuk memerangi mereka melalui edaran surat dan utusan-utusan kepada para gubernurnya di daerah-daerah dengan bantuan orang-orang yang masih setia dalam keislamannya. Rasulullah SAW menyuruh mereka semua bersungguh-sungguh dalam jihad memerangi para nabi palsu itu sehingga Al Aswad dapat ditangkap sebelum beliau wafat. Adapun sakit keras yang dialami tidak menyurutkan Rasulullah SAW untuk menyampaikan perintah Allah dalam menjaga agama-Nya. Beliau lalu menyerukan orang-orang Islam di penjuru Arab yang dekat dengan wilayah para pendusta itu, menyuruh mereka untuk melakukan jihad (melawan kelompok murtad—pen)". (Abdurrahman Ibnu Khaldun, Tarikh Ibn Khaldun, Dar Al Kutub Al Ilmiyah: Beirut, Libanon, cet. 1, th. 1992, hal 474-475).

Tindakan Abu Bakar r.a.

Pada masa Abu Bakar r.a. kekisruhan negara sumbernya ada dua. Yang pertama orang-orang yang menolak membayar zakat. Yang kedua adalah para nabi palsu. Dalam Al Bidayah wa Al Nihayah Imam Ibn Katsir menulis judul "Fasal Peperangan Abu Bakar melawan Orang-orang Murtad dan Penolak Zakat" (cet. 1 terbitan Dar Al Kutub Al Ilmiyah, Beirut, Libanon: 2001, jilid 6 hal 307). Abu Bakar sampai membentuk sebelas ekspedisi militer untuk menumpas gerakan-gerakan tersebut (Al Daulah Al Umawiyah, Muhammad Al Khudhari, Mansyurat Kulliyah Dakwah Islamiyah, Tripoli, Libya: tt. hal 177-178)
Semula, Umar bin Khatab r.a. mencoba membujuk Abu Bakar r.a. agar tidak memerangi para penolak zakat. Kata Abu Bakar, "Demi Allah, jika mereka berani menolak menyerahkan seutas tali yang dulunya mereka berikan pada Rasulullah SAW, aku pasti akan memerangi mereka karena penolakan ini" (Dikeluarkan oleh Ahmad 1: 11, 19, 35, 2: 35, 4: 8, Al Bukhari hadits no 1561, Muslim Kitab Al Iman hadits no 82, 83 Juz 1 hal 52.)
Pada riwayat lain, disebutkan, bahwa Abu Bakar ash-Shiddiq yang dikenal sangat lembut perangainya, menyatakan: ”Rasulullah SAW telah wafat dan wahyu sudah tidak turun lagi! Demi Allah aku akan memerangi mereka selama masih memegang pedang ditanganku meski mereka tidak mau menyerahkan seutas tali!" (Tarikh Al Khulafa', Al Suyuthi, Fasal fii maa Waqa'a fii Khilafati Abi Bakar Al Shiddiq ra). Ungkapan Abu Bakar r.a. ”dan wahyu sudah tidak turun lagi” menunjukkan ketegasannya terhadap persoalan ”nabi palsu”. Dari Handzalah bin Ali Al Laitsi ia berkata, "Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Al Walid untuk memerangi orang-orang dengan sebab lima rukun Islam. Siapa saja yang menolak salah satunya hendaknya ia diperangi". (Adz Dzahabi, Tarikh Al Islam,Kitab Sanah Ihda 'Asyr Bab Khabar Al Riddah).
Terkait dengan perang melawan kelompok murtad itu, Ibnu Mas'ud berkata, "Setelah Rasulullah SAW wafat, kami hampir saja binasa kalau saja Allah tidak menganugerahi kami kepemimpinan Abu Bakar" (Tarikh Al Dzahabi, Juz 2, Kitab Sanah Ihda 'Asyr, bab Akhbar al Riddah). Juga dikatakan: "Demi Allah, aku melihat Allah telah melapangkan dada Abu Bakar untuk melakukan perang dan baru aku tahu, inilah keputusan yang benar". (Al Bukhari hadits no 1561). Islam memandang masalah agama (ad-Dinul Islam) sebagai hal yang prinsip, karena menyangkut urusan dunia dan akhirat. Agama bukan hanya laksana baju; boleh dipakai dan ditanggalkan kapan saja. Untuk berganti menjadi warga negara saja, orang tidak boleh sembarangan; apalagi menyangkut gonta-ganti agama. Pandangan ini berbeda dengan cara pandang orang sekuler yang melihat agama sebagai urusan pribadi dan hubungan antar manusia semata.
Karena itulah, Rasulullah SAW dan Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. bersikap tegas terhadap setiap penyelewenangan terhadap agama. Jadi, sangat tidak benar, jika umat Islam – apalagi para ulamanya – hanya berdiam diri terhadap segala bentuk kesesatan dan kemurtadan. Oleh sebab itu, sesuai dengan fungsinya, tindakan MUI yang menetapkan ajaran sejumlah nabi palsu sebagai ”ajaran sesat” adalah tindakan yang sangat tepat. Tentu saja, tindakan berikutnya adalah menjadi tanggung jawab penguasa (umara). (***)





Demikianlah salah satu artikel yang diterbitkan di Harian Republika. Lebih jauh lagi, Ketua FPI Habib Rizieq Shihab juga sudah menulis artikel di Harian yang sama, yang membongkar bagaimana kejahatan Ahmadiyah terhadap umat Islam. Berikut ini artikel Habib Rizieq Shihab.




AHMADIYAH MENIPU
(LIMA PERKARA TOLAK AHMADIYAH)


Oleh : Hb. Muhammad Rizieq Syihab, Lc, MA.
Ketua Umum Front Pembela Islam / Ketua Rabithoh ‘Alawiyah
dan Anggota Majelis A’la Dewan Imamah Nusantara
serta Kandidat Doktor bidang Syariah di Universiti Malaya.

Dimuat di Harian Republika, OPINI, tanggal 28 Mei 2008, atau di website Republika : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=335555&kat_id=16&kat_id1=&kat_id2=


Membaca tulisan Shamsir Ali di Republika, Jum’at 23 Mei 2008, yang berjudul Ahmadiyah Menjawab, saya memandang perlu untuk menanggapi, karena penuh dengan penipuan dan penyesatan.

Shamsir Ali hanya mengemukakan ”sejumlah persamaan” antara Ahmadiyah dan Islam, sambil menyembunyikan ”segudang perbedaan” antara keduanya, lalu mengambil kesimpulan bahwa Ahmadiyah sama dengan Islam. Padahal, kita sama tahu bahwa adanya persamaan antara Ahmadiyah dan Islam tidak berarti bahwa Ahmadiyah itu sama dengan Islam, sebagaimana banyaknya persamaan antara monyet dan manusia tidak berarti monyet itu sama dengan manusia.

Disini, saya akan menyoroti tulisan Shamsir Ali terkait 5 (lima persoalan). Pertama, soal kenabian. Ahmadiyah memang mengakui bahwa Muhammad saw adalah Nabi dan Rasul, tapi Ahmadiyah tidak mengakuinya sebagai Penutup Para Nabi. Kalau pun Ahmadiyah mengakui Nabi Muhammad saw sebagai Khaatamun Nabiyyiin, tapi dengan makna Stempel Para Nabi atau Semulia-mulianya Para Nabi, bukan dengan arti Penutup Para Nabi. Kalau pun Ahmadiyah terkadang menerima Muhammad sebagai Penutup Para Nabi, tapi dibatasi hanya nabi yang bawa syariat yang ditutup, sedang nabi yang tidak bawa syariat tetap ada sampai akhir zaman.

Dalam kitab Tadzkirah hal 493 brs 14 tertulis bahwa Mirza Ghulam Ahmad (MGA) dijadikan sebagai Rasul, dan di hal 651 brs 3 tertulis bahwa Allah memanggil MGA dengan panggilan Yaa Nabiyyallaah (Wahai Nabi Allah).

Shamsir Ali pura-pura memuji Nabi Muhammad saw sebagai Nabi yang istimewa dan termulia, padahal dalam kitab Tadzkirah hal 192, 368, 373, 496 dan 579 disebutkan bahwa MGA adalah makhluk terbaik di alam semesta yang mendapat karunia Allah yang tidak pernah didapat oleh selainnya. Selain itu, Shamsir Ali menyatakan bahwa MGA adalah Al-Masih, padahal dalam Tadzkirah disebutkan bahwa MGA bukan hanya Al-Masih, tapi MGA adalah Al-Masih putra Maryam ( Hal 192, 219, 222, 223, 243, 280, 378, 380, 387, 401, 496, 579, 622, 637 dan 639). Disini, Shamsir Ali berusaha menyembunyikan ”keanehan aqidah” nya.

Tidak sampai disitu ”keanehan aqidah” Ahmadiyah. Dalam kitab Tadzkirah hal 412 brs 2 dan hal 436 brs 2-3 tertulis bahwa MGA disamakan dengan anak Allah, dan di hal 636 brs 13 disamakan pula dengan ’Arsy. Lebih dari itu, Tadzkirah menyebutkan bahwa kedudukan MGA sama dengan ketauhidan dan keesaan Allah (Hal 15, 196, 223, 246, 368, 276, 381, 395, 496, 579, 636). Lalu MGA menyatu dengan Allah dan menjadi Allah, lalu MGA lah yang menciptakan langit dan bumi (Hal 195-197, 696 dan 700). Sedang di hal 51 brs 4 tertulis firman Allah kepada MGA Yaa Ahmad yatimmu ismuka wa laa yatimmu ismii (Hai Ahmad, sempurna namamu, dan tidak sempurna nama-Ku). Lihat juga di hal 245, 277 dan 366.

Kedua, soal Kitab Suci. Ahmadiyah memang mengakui bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, tapi Ahmadiyah tidak mengakuinya sebagai Kitab Suci terakhir. Kalau pun Ahmadiyah mengakui Al-Qur’an sebagai Kitab Suci terakhir, tapi dibatasi hanya sebagai wahyu syariat yang terakhir, sedang wahyu non syariat tetap ada sampai akhir zaman. Menurut Ahmadiyah bahwa kitab Tadzkirah adalah kumpulan wahyu suci dari Allah SWT kepada MGA yang kedudukannya sama dengan kitab suci.

Shamsir Ali boleh mengelak tentang penisbahan penulisan Tadzkirah kepada MGA, tapi dia tidak bisa memungkiri bahwa isi kandungan Tadzkirah memang berasal dari MGA, karena isi Tadzkirah - menurut Ahmadyah - adalah kumpulan wahyu Allah SWT kepada MGA. Dan dia juga tidak bisa mengelak bahwa yang tulis, cetak, perbanyak dan sebarluaskan Tadzkirah ke seluruh dunia adalah Ahmadiyah sendiri. Dalam 12 poin komitmen Ahmadiyah - Departemen Agama RI tertanggal 14 Januari 2008 dinyatakan bahwa Tadzkirah adalah catatan pengalaman rohani MGA.

Penting diketahui, bahwa di awal kitab Tadzkirah tertulis bahwa Tadzkirah adalah Wahyun Muqoddas (Wahyu yang suci). Di hal 43 brs 8, tertulis ucapan MGA Khoothobani Robbii wa Qoola (Tuhanku bicara langsung kepadaku dan berfirman). Di Hal 278, 369, 376 dan 637 tertulis bahwa Allah menurunkan Tadzkirah di sekitar Qodiyan. Di hal 668 brs 12 tertulis bahwa MGA sama dengan Al-Qur’an dan dia akan mendapatkan Al-Furqon.

Nah, bagaimana bisa disamakan antara Islam yang beriman bahwa Muhammad adalah Penutup Para Nabi dan bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Suci terakhir, dengan Ahmadiyah yang ”beriman” bahwa setelah Muhammad saw ada nabi baru bernama MGA, dan bahwa setelah Al-Qur’an ada kitab suci baru bernama Tadzkirah yang diturunkan kepada MGA di Qodiyan – India ? Bagaimana pula bisa disamakan antara Islam yang beraqidahkan lurus dan benar, dengan aqidah aneh Ahmadiyah yang meyakini bahwa MGA makhluq yang termulia, dan namanya lebih sempurna dari nama Allah, serta bahwa MGA sama dengan ’Arsy dan anak Allah, bahkan menyatu dengan Allah dan jadi Allah ? Ini adalah persoalan Ushuluddin yang sangat prinsip dan mendasar.

Ketiga, soal Ahmadiyah antek kolonialisme, bukan fitnah, tapi MGA sendiri yang mengaku. Dalam kitab Ruhani Khazain yang merupakan kumpulan karya MGA, Vol 3 Hal 21, MGA menyatakan kesediaan berkorban nyawa & darah bagi Inggris yang saat itu menjajah India. Dan di hal 166 pada Vol yang sama, MGA mewajibkan berterima-kasih kepada Inggris yg diakui sebagai pemerintah yg diberkahi. Di Vol 8 Hal 36, MGA mengaku sbg Pelayan Setia Inggris, lihat juga di Vol 15 Hal 155 & 156. Dan puncaknya di Vol 16 Hal 26 dan Vol 17 Hal 443, MGA menghapuskan Hukum Jihad.

Perlu dicatat, bahwa di tahun 1857, tatkala terjadi pemberontakan besar yang dilakukan kaum muslimin India terhadap penjajah Inggris, ayah MGA yang bernama Ghulam Murtaza (Murtadha) ikut dalam pasukan Inggris untuk membantai kaum muslimin. Hal ini MGA sendiri yang cerita dalam kitab Tuhfah Qaishariyah Hal.16.

Dan itulah sebabnya Ahmadiyah disayang dan dipelihara Inggris hingga hari ini. Dan itu pula yang menjadi sebab Belanda tertarik untuk menghadirkan Ahmadiyah di Indonesia pada tahun 1925. Para Pelajar Jawa – Sumatera di India yang disebut-sebut Shamsir Ali sebagai pembawa Ahmadiyah ke Indonesia hanya kamuflase. Intinya mereka adalah antek Belanda.Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, Inggris, Portugis dan Jepang di Indonesia tidak ada seorang Ahmadiyah pun yang terlibat. Ada pun nama seorang Ahmadiyah yang disebut-sebut Shamsir Ali sebagai anggota Panitia Pemulihan Pemerintahan RI dan mendapat Bintang Jasa Kehormatan dari Pemerintah RI masih harus diteliti dan diperiksa kebenarannya. Kalau pun benar, itu tidak berarti menjadi bukti kebenaran Ahmadiyah. Banyak antek penjajah saat menjelang kemerdekaan RI balik badan secara tiba-tiba untuk mendukung pemerintah RI. Mereka menyalip di tikungan dan menjadi pahlawan kesiangan. Mereka adalah para pengkhianat yang mencari selamat dan manfaat.

Keempat, soal legalitas Ahmadiyah di Indonesia. Memang, Ahmadiyah pernah dilegalkan berdasarkan SK Menteri Kehakiman RI No. JA / 23 / 13 tgl 13 Maret 1953 yang kemudian dimuat dalam Tambahan Berita Negara RI No.26 tgl.31 Maret 1953. Tapi patut diperhatikan, bahwa SK tersebut sudah kadaluwarsa dan secara hukum tidak berlaku dengan adanya Perpres No.1 Th.1965 tentang Penodaan Agama dan KUHP Psl. 156a tentang Penistaan Agama. Karenanya, legitimasi Ahmadiyah terus dikoreksi secara bertururt-turut melalui berbagai SK yang melarang Ahmadiyah di berbagai daerah, antara lain : SK Kejari Subang – Jabar Th.1976, SK Kejati Sulsel Th.1977, SK Kejari Lombok Timur Th.1983, SE Dirjen Bimas Islam – Depag RI Th.1984, SK Kejari Sidenreng – Sulsel Th.1986, SK Kejari Kerinci – Jambi Th.1989, SK Kejari Tarakan – Kaltim Th.1989, SK Kejari Meulaboh – Aceh Barat Th.1990, SK Kejati Sumut Th.1994, SKB Muspida Kuningan – Jabar Th.2003, SKB Muspida Bogor – Jabar Th.2005, Rekomendasi Bakorpakem 18 Jan 2005 & 16 April 2008.

Kelima, soal prestasi dunia Ahmadiyah. Shamsir Ali begitu bangga dengan banyaknya cabang Ahmadiyah di dunia, pembangunan tempat ibadah, sekolah, stasiun televisi, dan sebagainya. Lalu Shamsir Ali menjadikan semua itu sebagai bukti kebenaran Ahmadiyah. Itu sama sekali tidak berarti, karena tidak menjadi bukti kebenaran Ahmadiyah. Apakah keberhasilan Yahudi dan Nashrani di dunia berarti bahwa mereka benar dan lurus ?! Sekali-kali tidak. Begitu juga keberhasilan Ahmadiyah. Itu semua adalah istidraaj.

Selain itu, tercatat dalam sejarah, sebagaimana dinukilkan oleh ulama terkenal Pakistan, DR. Ihsan Ilahi Zhahir, dari berbagai sumber Ahmadiyah sendiri melalui kitabnya Al-Qadiyaniyah Diraasaat wa Tahliil, bahwa pada tanggal 15 April 1907, MGA menulis bahwa Surat Mubaahalah (saling sumpah dan siap untuk dilaknat) kepada Asy-Syeikh Abul Wafa Tsanaa-allah Al-Amrtasri rhm. Dalam Mubaahalah disebutkan bahwa Si Pendusta akan terkena kolera, dan mati hina dilaknat Allah SWT, sedang Si Jujur akan tetap hidup saat kematian Si Pendusta. Faktanya, selang13 bulan 11 hari, tepatnya pada tanggal 26 Mei 1908, MGA mati akibat kolera, bahkan sebagian sumber sejarah menyatakan bahwa MGA mati di WC saat buang-buang air tiada henti seharian. Sedang Si Jujur Syeikh Tsanaa-allah rhm tetap hidup sampai 40 tahun setelah kematian Si Pendusta MGA Al-Kadzdzaab. Alhamdulillah.

Akhirnya, saya ingin menegaskan bahwa Islam sangat menghargai Kebebasan Beragama, tapi Islam tidak pernah mentolerir Penodaan Agama. Islam mengharamkan pemaksaan umat agama lain untuk masuk ke dalam agama Islam, bahkan mengharamkan segala bentuk penghinaan dan gangguan terhadap umat agama lain. Dalam pandangan Islam, bahwa agama lain seperti Kristen , Budha dan Hindu, memiliki agama dan konsep ajaran sendiri, sehingga mereka mesti dihargai dan dihormati, serta tidak boleh diganggu selama mereka tidak mengganggu Islam. Inilah Kebebasan Beragama. Sedang Ahmadiyah mengatasnamakan Islam tapi menyelewengkan ajaran Islam, sehingga mereka sudah menyerang, mengganggu dan merusak Islam. Itulah Penodaan Agama. Karenanya, mereka mesti dilawan dan dilenyapkan untuk menjaga kemurnian ajaran Islam.




Siapa AKKBB?

Di dunia Islam, masalah Ahmadiyah sudah sangat jelas. Di Indonesia pun, fatwa MUI sudah sangat jelas menyebutkan bahwa Ahmadiyah adalah aliran sesat dan berada di luar Islam. Bahkan, setelah melakukan penelitian yang serius terhadap kelompok ini, Bakorpakem pun sudah memutuskan bahwa Ahmadiyah memang menyimpang dari ajaran pokok Islam. Maka, sebagaimana diatur dalam UU No. 1/PNPS/1965, kelompok seperti ini bisa dibubarkan oleh pemerintah.


Tetapi, apa yang terjadi? Di Indonesia, bermunculan kelompok-kelompok yang mengacaukan kebenaran, dengan mengatasnamakan kebebasan beragama, yang dengan semena-mena menggalang opini dan kekuatan masyarakat untuk mendukung aliran-aliran sesat dan merusak Islam, seperti kelompok Ahmadiyah. Salah satu kelompok yang sangat aktif dalam membela aliran sesat – khususnya Ahmadiyah -- adalah kelompok yang menamakan dirinya ”ALIANSI KEBANGSAAN untuk KEBEBASAN BERAGAMA dan BERKEYAKINAN”, biasanya disingkat AKKBB.


Kampanye-kampanye jahat kelompok ini sangat menyesatkan. Mereka dengan semena-mena menuduh bahwa umat Islam yang tersinggung keimanannya karena dilecehkan agamanya oleh Ahmadiyah, adalah kelompok-kelompok yang membahayakan ke-Indonesiaan. Seolah-solah, hanya kelompok ini saja yang mencintai negeri ini. Pada tanggal 26 Mei 2008, kelompok ini memasang iklan besar-besaran di beberapa media massa nasional, yang judulnya: ”MARI PERTAHANKAN INDONESIA KITA!”

Pengantar iklan tersebut berbunyi sebagai berikut:

MARI PERTAHANKAN INDONESIA KITA

Indonesia menjamin tiap warga bebas beragama. Inilah hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi. Ini juga inti dari asas Bhinneka Tunggal Ika, yang menjadi sendi ke-Indonesia- an kita. Tapi belakangan ini ada sekelompok orang yang hendak menghapuskan hak asasi manusia itu dan mengancam ke-bhineka-an. Mereka juga menyebarkan kebencian dan ketakutan di masyarakat. Bahkan mereka menggunakan kekerasan, seperti yang terjadi terhadap penganut Ahmadiyah yang sejak 1925 hidup di Indonesia dan berdampingan damai dengan umat lain. Pada akhirnya mereka akan memaksakan rencana mereka untuk mengubah dasar negara Indonesia, Pancasila, mengabaikan konstitusi, dan menghancurkan sendi kebersamaan kita. Kami menyerukan, agar pemerintah, para wakil rakyat, dan para pemegan otoritas hukum untuk tidak takut kepada tekanan yang membahayakan ke-Indonesia- an itu. Marilah kita jaga republik kita. Marilah kita pertahankan hak-hak asasi kita. Marilah kita kembalikan persatuan kita. (Jakarta, 10 Mei 2008)



Bagi umat Islam yang meyakini kebenaran aqidahnya dan meyakini kedustaan ajaran Nabi Palsu Mirza Ghulam Ahmad, maka iklan semacam itu jelas-jelas melecehkan aqidah Islam. Apalagi, mereka tegas-tegas membela Ahmadiyah, kelompok sesat yang jelas-jelas menodai Islam. Lebih menyakitkan lagi, AKKBB dengan sengaja melibatkan orang-orang non-Muslim untuk turut campur dalam masalah umat Islam. Padahal, selama ini, umat Islam tidak ikut campur tangan. Semua ini sangatlah jelas merupakan indikasi adanya campur tangan kaum kafir dalam mengacak-acak umat Islam. Iklan AKKBB tersebut sangatlah jahat, karena memposisikan umat Islam yang menolak Ahmadiyah sebagai orang-orang yang berbahaya bagi negara.

Dalam melihat masalah Ahmadiyah, sebaiknya semua pihak memahami hakekat ajaran Islam dengan baik. Bagi umat Islam, masalah Ahmadiyah adalah masalah hidup dan mati, karena sudah menyangkut masalah dasar-dasar keislaman. Begitulah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dalam menangani masalah nabi-nabi palsu. Jadi, sangat tidak layak, jika dalam melihat kasus Ahmadiyah, kelompok-kelompok yang ada hanya mendasarkan pada cara pandang HAM Barat, yang tidak mengenal istilah tauhid atau syirik, sesat atau tidak sesat.

Jika dicermati, beberapa aktivis AKKBB sebenarnya sudah sangat keterlaluan dalam melakukan penghinaan terhadap Islam, terhadap Nabi Muhammad saw dan terhadap al-Quran. Banyak data-data yang telah dihimpun oleh FPI yang membuktikan hal itu. Misalnya kelakuan seorang aktivis AKKBB yang bernama M. Guntur Romli (menjadi korban insiden Monas dengan luka bonyok yang sangat parah). Manusia bejat ini pernah menulis artikel yang dimuat oleh Koran Tempo, pada tanggal 4 Mei 2007, dimana dia menulis:

“Al-Quran adalah “suntingan” dari “kitab-kitab” sebelumnya, yang disesuaikan dengan “kepentingan penyuntingnya”. Al-Quran tidak bisa melintasi “konteks” dan “sejarah”, karena ia adalah “wahyu” budaya dan sejarah.” (Koran Tempo, 4 Mei 2007. artikel berjudul: ”Pewahyuan al-Quran: Antara Budaya dan Sejarah”)

Bagi umat Islam, tuduhan Guntur Romli itu sangat keterlaluan. Begitu juga media massa yang menyiarkannya pun sudah tidak lagi mempedulikan perasaan keimanan umat Islam. Bagi umat Islam, al-Quran adalah Kitab Suci yang merupakan Kalamullah. Sebagai orang dari Jaringan Islam Liberal dan Jurnal Perempuan, Guntur Romli juga sangat aktif dalam melecehkan al-Quran dan mendukung pengesahan perkawinan homoseksual dan lesbian. Pada tanggal 1 September 2007, Guntur juga menulis artikel berjudul ”Muhammad dan Kaum Cerdik Pandai Kristen” , dimana dia membuat kesimpulan yang sangat salah tentang Nabi Muhammad saw.

Selama ini umat Islam sudah sanngat bersabar diri dalam menghadapi semua hujatan terhadap Islam yang dilakukan oleh kelompok-kelompok seperti AKKBB ini. Atas nama kebebasan beragama, mereka menganggap semua orang bebas untuk merusak agama, tanpa mempedulikan perasaan keimanan umat Islam.

Di dalam AKKBB juga ada nama Ulil Abshar Abdalla yang sudah sangat masyhur pikiran dan perilakunya dalam merusak Islam. Ada juga nama Dr. Syafii Anwar yang aktif menentang fatwa MUI dan menyebarkan paham sesat Pluralisme Agama dengan dukungan lembaga-lembaga asing. Umat Islam pun tidak akan pernah lupa gerakan merusak Islam yang dipelopori oleh aktivis AKKBB lainnya seperti Siti Musdah Mulia yang merusak syariat Islam dengan mendukung perkawinan antar-agama dan perkawinan sesama jenis. Semua manusia-manusia jenis inilah yang selama ini telah semena-mena merusak Islam dan kemudian menjadi pembela kelompok sesat Ahmadiyah.

Kita patut bertanya, apakah umat Islam disuruh diam saja saat agamanya dirusak oleh manusia-manusia dari AKKBB tersebut? Apa kita disuruh bengong saja melihat manusia-manusia tersebut semena-mena melecehkan Islam, melecehkan al-Quran, dan melecehkan Nabi Muhammad saw? Ajaran Islam yang mana yang mengajarkan seperti itu? TIDAK ADA! Kecuali yang sudah tidak peduli lagi dengan agamanya, dan sudah tercekoki paham-paham sesat sekularisme dan liberalisme. Umat Islam adalah umat yang cintai damai, tetapi umat Islam jauh lebih mencintai kebenaran.

Sejak dikeluarkannya fatwa MUI tentang Ahmadiyah tahun 2005, orang-orang yang terlibat dalam AKKBB memang sudah tidak henti-hentinya mencerca MUI dan membela Ahmadiyah. Hal itu bisa dilihat dari kelompok yang bernama Aliansi Masyarakat Madani, yang orang-orangnya juga hampir sama dengan orang-orang AKKBB. Beberapa saat setelah fatwa MUI keluar, kelompok ini pada tanggal 29 Juli 2005 mengadakan jumpa pers yang secara terbuka membela Ahmadiyah dan mengecam MUI. Bahkan salah satu kemudian mengatakan bahwa MUI adalah tolol. Yang hadir waktu itu ialah diantaranya: Ulil Abshar Abdalla, Abdurrahman Wahid, Dawam Rahardjo, Johan Effendi, M. Syafii Anwar, Romo Edi (Konferensi Wali Gereja Indonesia-KWI), dan Pdt Weinata Sairin (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia-PGI).

Pada waktu itu, Dawam Rahardjo mengatakan, bahwa MUI adalah sumber konflik agama dan tidak menghargai hak asasi manusia. Selain itu, dalam hal pelarangan Ahmadiyah, MUI mengalami kesesatan berpikir dan bertindak. Dawam Rahardjo juga aktivis AKKBB. Pada tanggal 22 Juli 2005, kelompok Aliansi Masyarakat Madani ini pun mendesak agar MUI mencabut fatwa tentang kesesatan Ahmadiyah.

Tampak pula dalam daftar aktifis AKKBB nama Amien Rais, mantan Ketua MPR, dan ini tidak mengherankan karena dalam rekaman "Selayang Pandang Ahmadiyah" yang disebarluaskan Jemaat Ahmadiyah melalui http://www.youtube.com/, dengan jelas Amien Rais berpelukan dengan Khalifah Ahmadiyah saat berkunjung ke Indonesia dan menyambut baik langkah-langkah Ahmadiyah dalam men'syiar'kan ajarannya di Amerika dan Eropa. entah kecolongan atau kesengajaan, Amien sama sekali tidak mempertimbangkan aspek kesesatan akidah Ahmadiyah ini, dan lebih memandang kesuksesan propaganda Ahmadiyah di banyak negeri.

Dari aktivitas para aktivis AKKBB tersebut, kelihatan dengan sangat jelas, bahwa selama ini memang mereka sangat aktif dalam mendukung Ahmadiyah. Umat Islam di belahan dunia lain sudah paham masalah Ahmadiyah, akan tetapi justru masalah Ahmadiyah sengaja dibela oleh kelompok-kelompok liberal seperti AKKBB. Oleh sebab itulah, umat Islam – termasuk juga FPI – sangat paham siapa AKKBB dan apa saja kegiatan mereka.

Umat Islam di Indonesia sangat menghormati hukum yang berlaku, karena itulah, umat Islam menyerahkan urusan Ahmadiyah kepada pemerintah, dengan menggunakan perangkat-perangkat hukum yang ada. Namun, kita sangat memahami, karena begitu besarnya penghinaan Ahmadiyah kepada Islam, maka umat Islam juga tidaklah mudah untuk terus-menerus disuruh sabar. Apalagi, kelompok-kelompok seperti AKKBB ini terus-menerus mendapat dukungan media massa liberal di Indoensia yang tidak mau peduli dengan perasaan umat Islam. Mereka hanya mahu kebebasan dan kebebasan. Mereka tidak peduli apakah agama itu rusak atau tidak. Prinsip seperti itu sangat berbeda dengan prinsip FPI.


Penutup

Terhadap masalah-masalah teknik penanggulangan kemunkaran, apakah dengan menggunakan ”tangan”, ”lisan” atau ”hati”, kami sangat mengimbau agar umat Islam, khususnya orang-orang yang dianggap tokoh dan cendekiawan – agar mau belajar lagi tentang Islam, dengan membuka kembali ajaran Nabi Muhammad saw dan para ulama yang sangat dihormati oleh umat Islam.
Berikut ini kami kutipkan beberapa ajaran tentang amar ma’ruf nahi munkar, sebagaimana ditulis oleh Imam al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin. (Berdasarkan terjemah oleh Moh. Zuhri, dkk.):
Abnu Abbas r.aa berkata: ”Ditanyakan: Wahai Rasulullah, apakah desa dibinasakan sedangkan di tengah-tengah mereka ada orang-orang shaleh?” Beliau bersabda: ”Ya”. Ditanyakan: ”Disebabkan apa wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: ” Disebabkan mereka menganggap remeh dan diam kepada perbuatan-perbuatan yang mendurhakai Allah Ta’ala.”
Jadi, misi FPI adalah menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, sebagaimana yang diamanahkah oleh Rasulullah saw, baik dengan ”tangan”, ”lisan” maupun ”hati”. Tentu semua tidak ingin jika hanya memiliki ”selemah-lemah iman” karena hanya mampu melakukan amar ma’ruf nahi munkar dengan ”hati” saja. Karena itu sangatlah tidak sepatutnya, jika ada orang mengaku Muslim, tetapi justru membenci aktivitas amar ma’ruf nahi munkar. Lebih aneh lagi jika ada yang malah mendukung kemunkaran, atau bahkan bersekutu dengan kaum yang jelas-jelas berbuat kemunkaran besar dalam Islam, seperti kelompok Ahmadiyah. (***)



Diterbitkan oleh :
DEWAN PIMPINAN PUSAT – FRONT PEMBELA ISLAM
Jakarta, 3 Juni 2008

TAMBAHAN INFORMASI

289 Nama Pendukung ALIANSI KEBANGSAAN untuk KEBEBASAN BERAGAMA dan BERKEYAKINAN Yang Harus Kita Waspadai Bila Ahmadiyah Tidak Lenyap dari Bumi Indonesia :

A. RAHMAN TOLLENG . A. Sarjono . A. Suti Rahayu . A. SYAFII MAARIF . AA GN Ari Dwipayana . Aan Anshori . Abdul Moqsith Ghazali . Abdul Munir Mulkhan . Abdul Qodir Agi . l Abdur Rozaki . Acep Zamzam Nur . Achmad Chodjim . Achmad Munjid . Ade Armando . Ade Rostina Sitompul . Adi Wicaksono . Adnan Buyung Nasution . Agnes Karyati . Agus Hamonangan . Agustinus Ahmad Fuad Fanani . Ahmad Baso . Ahmad Fuad Fanani . Ahmad Nurcholish . Ahmad Sahal . Ahmad Suaedi . Ahmad Taufik . Ahmad Tohari . Akmal Nasery Basral . Alamsyah M. Dja’far . Albait Simbolon . Albertus Patty . Amanda Suharnoko . Amien Rais . Ana Lucia . Ana Situngkir . Anak Agung Aryawan . Anand Krishna . Andar Nubowo . Andreas Harsono . Andreas Selpa . Anick H Tohari . Antonius Nanang E.P . Ari A. Perdana . Arianto Patunru . Arief Budiman . Arif Zulkifli . Asep Mr . Asfinawati . Asman Aziz . Asmara Nababan . Atika Makarim . Atnike Nova Sigiro . Ayu Utami . Azyumardi Azra .
Bachtiar Effendy . Benny Susetyo, SJ . Bivitri Susanti . Bonnie Tryana . BR. Indra Udayana . Budi Purwanto . Christianto Wibisono . Christina Sudadi . Cosmas Heronimus . Daddy H. Gunawan . Daniel Dakhidae . Daniel Hutagalung . Djaposman S . Djohan Effendi . Doni Gahral Adian . Donny Danardono . Donny Gahral Ardian . Eep Saefulloh Fatah . Eko Abadi Prananto . Elga J Sarapung . Elizabeth Repelita . Elza Taher . Endo Suanda . Erik Prasetya . Eva Sundari .
F. Wartoyo . Fadjroel Rahman . Fajrime A. Goffar . Farid Ari Fandi . Fenta Peturun . Fikri Jufri . Franky Tampubolon . Gabriella Dian Widya . Gadis Arivia . Garin Nugroho . Geovanni C. . Ging Ginanjar . Goenawan Mohamad . Gomar Gultom . Gus TF Sakai . Gustaf Dupe . Gusti Ratu Hemas . Hamid Basyaib . Hamim Enha . Hamim Ilyas . Hamka Haq . Hasif Amini . Hendardi . Hendrik Bolitobi . Herman S. Endro . Heru Hendratmoko . HS Dillon .
I Gede Natih . Ichlasul Amal . Ifdal Kasim . Ihsan Ali-Fauzi . Ika Ardina . Ikravany Hilman . Ilma Sovri Yanti . Imam Muhtarom . Imdadun Rahmad . Indra J. Piliang . Isfahani . J. Eddy Juwono . Jacky Manuputty . Jajang C. Noer . Jajang Pamuntjak . Jajat Burhanudin . Jaman Manik . Jeffri Geovanie . Jerry Sumampow . JN. Hariyanto, SJ . Johnson Panjaitan . Jorga Ibrahim . Josef Christofel Nalenan . Joseph Santoso . Judo Purwowidagdo Julia Suryakusuma . Jumarsih . Kartini . Kartono Mohamad . Kautsar Azhari Noer . Kemala Chandra Kirana .
KH. Abdud Tawwab . KH. Abdul A’la . KH. Abdul Muhaimin . KH. Abdurrahman Wahid . KH. Husein Muhammad . KH. Imam Ghazali Said . KH. M. Imanul Haq Faqih . KH. Mustofa Bisri . KH. Nuril Arifin . KH. Nurudin Amin . KH. Rafe’I Ali . KH. Syarif Usman Yahya . Kristanto Hartadi .
L. Ani Widianingtias . Laksmi Pamuntjak . Lasmaida S.P . Leo Hermanto . Lies Marcoes-Natsir . Lily Zakiyah Munir . Lin Che Wei . Luthfi Assyaukanie . M. Chatib Basri . M. Dawam Rahardjo . M. Guntur Romli . M. Subhan Zamzami . M. Subhi Azhari . M. Syafi’I Anwar . Marco Kusumawijaya . Maria Astridina . Maria Ulfah Anshor . Mariana Amirudin . Marsilam Simanjuntak . Martin L. Sinaga . Martinus Tua Situngkir . Marzuki Rais . Masykurudin Hafidz . MF. Nurhuda Y . Mira Lesmana . Mochtar Pabottingi . Moeslim Abdurrahman . Moh. Monib . Mohammad Imam Aziz . Mohtar Mas’oed . Monica Tanuhandaru . Muhammad Kodim . Muhammad Mawhiburrahman . Mulyadi Wahyono . Musdah Mulia .
Nathanael Gratias . Neng Dara Affiah . Nia Sjarifuddin . Nirwan Dewanto . Noldy Manueke . Nong Darol Mahmada . Nono Anwar Makarim . Noorhalis Majid . Novriantoni . Nugroho Dewanto . Nukila Amal . Nur Iman Subono . Pangeran Djatikusumah . Panji Wibowo . Patra M. Zein . Pius M. Sumaktoyo . Putu Wijaya . Qasim Mathar . R. Muhammad Mihradi . R. Purba . Rachland Nashidik . Radityo Djadjoeri . Rafendi Djamin . Raja Juli Antoni . Rasdin Marbun . Ratna Sarumpaet . Rayya Makarim . Richard Oh . Rieke Dyah Pitaloka . Rizal Mallarangeng . Robby Kurniawan . Robertus Robet . Rocky Gerung . Rosensi . Roslin Marbun . Rumadi .
Saiful Mujani . Saleh Hasan Syueb . Sandra Hamid . Santi Nuri Dharmawan . Santoso . Saor Siagian . Sapardi Djoko Damono . Sapariah Saturi Harsono . Saparinah Sadli . Saras Dewi . Save Dagun . Shinta Nuriyah Wahid . Sitok Srengenge . Slamet Gundono . Sondang . Sri Malela Mahegarsari . St. Sunardi . Stanley Adi Prasetyo . Stanley R. Rambitan . Sudarto . Suryadi Radjab . Susanto Pudjomartono . Syafiq Hasyim . Syamsurizal Panggabean. Sylvana Ranti-Apituley . Sylvia Tiwon .
Tan Lioe Le . Taufik Abdullah . Taufik Adnan Amal . TGH Imran Anwar . TGH Subki Sasaki . Tjiu Hwa Jioe . Tjutje Mansuela H. . Todung Mulya Lubis . Tommy Singh . Toriq Hadad . Tri Agus S. Siswowiharjo . Trisno S. Sutanto . Uli Parulian Sihombing . Ulil Abshar-Abdalla . Usman Hamid . Utomo Dananjaya . Victor Siagian . Vincentius Tony V.V.Z .
Wahyu Andre Maryono . Wahyu Effendi . Wahyu Kurnia I . Wardah Hafiz . Wiwin Siti Aminah Rohmawati . WS Rendra . Wuri Handayani . Yanti Muchtar . Yayah Nurmaliah . Yenni Rosa Damayanti . Yenny Zannuba Wahid . Yohanes Sulaiman . Yosef Adventus Febri P. . Yosef Krismantoyo . Yudi Latif . Yuyun Rindiastuti . Zacky Khairul Umam . Zaim Rofiqi . Zainun Kamal . Zakky Mubarok . Zuhairi Misrawi . Zulkifli Lubis . Zuly Qodir

Senin, 09 Juni 2008

Aksi Demo Bubarkan Ahmadiyah






Aksi demonstrasi yg digelar oleh FPI, FBR, GPK, Majelis ta'lim lainnya, senin 9 Juni 2008 menuntut pembubaran Ahmadiyah dan membebaskan Habib Riziq Sihab

Minggu, 08 Juni 2008

Dimana Munarman ?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan paling terpopuler di negri ini saat ini. Siapa yg tidak kenal Munarman ? dari anak kecil sampai orang dewasa semua mengenal sosok pengacara mantan ketua LBH ini. Ada sebuah anekdot di tengah masyarakat, saking bingungnya orang mencari sang Panglima, pertanyaan ini muncul pada lembaran soal penerimaan murid baru.

Di Media Indonesia online, pendapat fungsionaris PKB dan juga anggota Komisi III DPR RI, Imam Anshori Saleh mengungkapkan pendapatnya agar Munarman tidak perlu takut menyerahkan diri kepada Polisi, kata pengikut setia Gusdur ini. Dengan background profesionalisme Munarman dalam bidang hukum katanya, semua persoalan bisa diatasi. Masalahnya bukan bisa atau tidak diatasi. tapi ini hukum simeleketehe, Habib Riziq tidak terlibat hadir dalam aksi monas dan memukul saja sudah di dakwa dengan 4 lapis dakwaan dan ditahan di POLDA, apa lagi sangPanglima yg menjadi sasaran jajaran kepolisian RI. bisa termehek-mehek.

Bagusnya memang menghilang saja bersama angin yg berhembus dipantai, hingga pertanyaan yg sama akan terus berulang mulai dari penerimaan murid Playgroup, TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi hingga test penerimaan karyawan negri dan swasta " Diamana Munarman?"

item jadi putih, putih jadi item

AMBON--MI: Departemen Dalam Negeri (Depdagri) sudah melayangkan teguran kepada Front Pembela Islam (FPI) dalam surat tertanggal 3 Juni 2008. FPI terindikasi melanggar pasal-pasal UU Ormas Nomor 8 tahun1985 dan peraturan pelaksananya, PP No 18 tahun 1986.

"Tindakan penganiayaan dan penyerangan yang dilakukan oleh kelompok massa anggota FPI terhadap kelompok massa yang lain, dapat dikategorikan sebagai gangguan ketertiban, ketentraman dan keamanan," kata Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Depdagri Sudarsono, Kamis (5/6) ketika transit di Ambon dalam perjalanan dari Papua ke Jakarta.

" Kalo yg diserang kumpulan penjahat gimane boss???" Masa Pak Darsono diem aje ngeliat anak gadis dan istrinye di nodain orang didepan matanye." Ape nanti aje pas udeh selesai kejadian laporin polisi??? udeh habis tuh anak bini. Ini lebih parah Pak Darsono, Agama kami dinodai didepan batang hidung kami !!!"

Yang harus dibubarkan siapa? POLRI atau FPI ???

JAKARTA--MI: Polri tidak akan menolerir organisasi massa yang menyerobot wewenang polisi dengan mengambilalih tindakan kepolisian.

Oleh karena itu, Polri menyiapkan tindakan tegas karena ormas paramiliter memunculkan konflik horisontal yang menganggu keamanan masyarakat.

"Kita tidak lagi menolerir ormas yang mengambilalih apa yang menjadi kewenangan polisi," tegas Kepala Divisi Humas Polri Irjen Abubakar Nataprawira di Jakarta, Sabtu (7/6).

Begini Pak Abu, kite ngga bakalan serang tuh tempat maksiat kalau ente bekerja dengan bagus. Kite kan udeh laporin tuh tempat ngga bener, ada minuman keras, cewek nari telanjang, judi dll. Staff ente gimana tuh, ngga ada tindak lanjutnye. Tuh tempat Bahaye buat kite yang masih normal. Pan di UU ada aturannye. Kenape ente diemin tuh tempat.

Mohon maaf aje kalo kite hajar tuh tempat masksiat. Bukan maksud mau ngambil kerjaan ente, kite mau polisi tuh kerja bener . Kite mah orang biasa pak abu. Ngga ngerti megang pistol kayak ente. Kalau ente tau tuh tempat maksiat bekingnye punya pistol semue. Kita cuman bambu aje kaya ngedepin belande. Kalau nih maksiat udeh habis semue. mantaplah itu. bisa ngopi lagi kit
e.

Ape perlu dibuat list pak Abu, tempat mane aje yg harus disikat? ane sendiri pernah ngelaporin kegiatan transaksi narkoba di kampung ane daerah tanah abang. Dipimpong ane, pas anak buah ente datang pakai mobil polisi tuh bandar ditangkap pagi, siang udeh jajan indomi bareng ane. saking parahnye tuh kebon melati, ada cewek cake rela digilir bandar buat narkoba dipinggir gang. hari jum'at lagi pas mau ke mesjid.

Yang kayak gini gimana pak Abu, entekan jagoannye???? tapi kalo ente kagak bisa ane hajar sekarang sama laskar ane.
Makanya ane tulis tuh judul, yang dibubarin POLRI atau FPI???

Hentikan Kekerasan - Catatan Bloger

Judul diatas saya ambil dari catatan produser Billy Soemawisastra, Kepala Pendidikan dan Pelatihan Liputan 6 di www.liputan6.com adalah seorang yg mempunyai posisi bagus disebuah Stasiun TV swasta terkemuka di Indonesia. tulisan beliau bisa dilihat di http://www.liputan6.com/producer/?id=78.

Tidak ada satupun manusia diatas muka bumi ini suka kekerasan. Bahkan Israel sang penjajah dan penjahat dunia itupun ingin masuk merebut Palestina kalau perlu tidak usah pakai senjata. Tinggal masuk dan duduk manis sambil nyeruput kopi.

Benar sekali mas Billy menuliskan Islam adalah selamat. Artinya Islam menginginkan keselamatan dan perdamaian. Tapi mas Billy jangan lupa, Rosululloh membawa Islam ini penuh dengan tekanan dari pihak luar islam (kafirun) dan dalam islam (munafikun dan nabi palsu).

Selamat itu terjadi dengan power mas. Selamat saja tanpa power, hanya lips service saja. Sedangkan power tanpa selamat, anarki mas. Semua agama mengajarkan ini, budha dengan welas asih dan Kempo nya. Islam Dakwah dan jihad.

Kempo itu dari Biksu budha. Biksu yg tidak makan daging dan pemaaf, tapi menciptakan ilmu KEMPO, Shaolin, Jujitsu dsb. Bagaimana untuk selamat dan mempertahnkan diri.
Islampun demikian. Kalau mau selamat yah harus bisa berjihad, untuk menjaga keselamatan dan menuju selamat itu sendiri. Semua Ustad mengajarkan ini mas Billy. Kecuali Ahmadiyah, karena tidak ada kata Jihad terhadap penjajah didalam ahmadiyah. (Ahmadiyah dibuat Inggris untuk menghilangkan kata jihad di negri India)

FPI bukan anarkis, tapi menjaga agama Islam ini dari tangan kotor yang menodai Islam. Kalau anarkis itu tepatnya ditujukan kepada pihak zalim yang mengukung kebenaran. Bukan kepada pihak yg membela kebenaran. Kebenaran itu ada pada agama mas. Orang yang beragama saja yang tau mana yg bener dan yang salah. duit dia atau duit orang lain, bini dia atau bini orang lain, air putih atau bir, aurat atau urat.

Karena mayoritas negri ini Islam, maka cara pandangnya seperti diatas. Agama Islam mengajarkan menutup Aurat, mengharamkan judi dan khamr. Kalau kami FPI berjihad menjaga agama dan akhlak anak cucu kami dengan menghancurkan tempat itu, bagi kami ini bukan anarki mas. Harusnya Polisi dan masyarakat yg muslim berterima kasih kepada kami. Di UU dan Perda ada kok mas larangan tempat seperti ini.

Yang menyebut kami anarki adalah : personal dan kelompok yang berani melanggar nilai agama seperti mucikari, lonte dan pengelola tempat hiburan serta penikmat hiburan. Mohon maaf yah mas Bily semoga bukan bagian dari bagian yg saya sebut diatas.

Untuk masalah dialog dan diskusi, sudah kami lakukan ke pihak berwajib, bagaimna menjalankan perda dan undang2 negara pada tempat seperti itu. Karena aparat merasa berat karena si pengelola mempunyai uang yang banyak, yah kami sikatlah. mohon maaf lagi yah mas billy kalu ada teman atau keluarga yg kena hajar laskar kami.

Undang-undang dinegara ini kami hargai, buktinya Habib Riziq gentle datang ke POLDA dan langsung ditahan, padahal beliau tidak ada di monas dan tidak mukul orang lain. Bingung kan mas? sedangkan sang penghasut dan pemfitnah masih asik nari hula-hula.

Mas Bily bayangkan kalau keluarga mas Bily di nodai oleh pihak lain, apa yg mas bily lakukan sebagai kepala keluarga. Tersenyum dan negoisasi?





Ahmadiyah is Ahmadiyah, Islam is Islam

Udin datang ke rumah Pak Lurah dan memangilnya dengan sebutan " bapak-bapak, saya datang"
"Maksud lo apa din", kata Pak Lurah. " Saya anak bapak" kata udin
kok bisa lo ngaku-ngaku anak gw ? kata pak lurah

Maaf pak ini mobil saya, kata Tarno
Enak amat lo ngaku-ngaku mobil gw, STNK dan BPKB mana ? kata joni.

Mak, tono datang.
emak-emak, emang gw kawin sama bapak lo ?

Saya adalah anggota PNS
Lo, kok bisa, memang yang mengangkat anda siapa?

Bro & Sis, ilustrasi diatas adalah kehidupan kita sehari-hari, Sebuah logika sederhana yang saya paparkan untuk pengantar bagaimana kita memahami sebuah situasi kondisi dan legalitas yg syah.
Ahmadiyah datang di Indonesia dan mengaku Islam seperti si Udin,
Apa dasarnya mas bro kok bisa ngaku Islam ? Memangnya Allah menunjuk Mirza Gulam Ahmad sebagai Nabi? Mirza Guam Ahmad ini seperti udin

Maaf Mas saya muslim. Nabi saya Mirza, kitab saya Tazkiroh
Loo kok bisa mas, Bukannya Muhammad SAW dan Qur'an. Sampeyan kaya si tarno ngaku2 mobil orang. STNK & BPKB bemo kok ngakuin terano

Kami akan pergi haji tahun ini, kata ahmadiyah
Nah loo kok bisa? 25 Nabi & rosul ngga ada yg namanya Mirza
Mekah buat muslim bukan buat sampeyan. ngaku2 aja kaya si tono.
ngaku2 anak orang ngga jelas DNA siapa.

Mirza Gulam Ahmad adalah Nabi
Yang ngangkat siapa mas? Bill Clinton ? Kaya PNS palsu aja lo

Ahmadiyah yah Ahmadiyah, Islam ya Islam
Kalo ngaku-ngaku Islam, Licensi siapa?
yang mengeluarkan SK nya siapa?
PNS Palsu aja dipenjara, Polisi Palsu apalagi.
ini lebih parah, Islam palsu, kudu diapakan nih mas bro & Sis ?

Undangan AKSI SEJUTA UMMAT tuntut PEMBUBARAN AHMADIYAH

Ass.w.w, Muslimin wal muslimat, ayo hadiri AKSI SEJUTA UMMAT tuntut PEMBUBARAN AHMADIYAH, Senin 9 Juni 2008, pkl 08 - 12.00 Long March dari Bundaran HI menuji Istana, Pakaian PUTIH-PUTIH.

Sabtu, 07 Juni 2008

Politik dan Pergerakan Islam

Salah satu sebab pergerakan akan terus bergulir adalah dengan strategi yg dikemas dalam politik.
inilah yg dilakukan AKK-BB terhadap FPI. Dengan segala cara memfitnah dan adu domba hingga Habib Rizieq dan pengikutnya dijebloskan kedalam penjara. Bagaimana selanjutnya ? FPI juga punya rencana, minimal 289 orang tim AKK-BB sebagai tim fitnah dan adudomba juga ikut hadir dalam menikmat hotel pordeo .

Yahya Ayyasy adalah pejuang palestina yg terkenal dengan konsep bom syahidnya, Israel dengan segala cara berusaha menangkap hingga membunuh selalu mengalami kegagalan karena insinyur yang satu ini sangan cerdik dan lihai dalam menghadapi musuhnya. Inilah figur yg diambil oleh para aktifis FPI dalam bertindak. Cerdik dan licin seperti belut.
Panglima FPI bukan di becking jendral gus, tapi di becking ALLAH SWT

Islam adalah politik, Islam adalah pergerakan
musuh Islam membuat makar, Allah juga punya makar.
Bergantung hanya kepada Allah, inilah makar yg kami punya.

Jumat, 06 Juni 2008

Habib Rizieq: Gus Dur Akan Temani Saya di Sel - Didi Syafirdi - detikcom

Jakarta - Habib Rizieq kembali masuk ke sel tahanan Polda Metro Jaya. Tapi kali ini dia meyakini tak lama lagi akan ada yang menemani. Siapa? "Nanti Gus Dur temani saya di sel," kata Rizieq usai menjalani pemeriksaan di Gedung Reskrimum Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (6/6/2008). Dan bukan hanya Gus Dur saja, Rizieq juga meyakini bila kelompok AKKBB juga akan dijebloskan ke bui. "Saya rasa polisi akan objektif. AKKBB akan diproses dan siap-siap temani saya, semuanya 289 orang," tandasnya. Sedang terkait pemeriksaan, Rizieq mengaku bahwa hal ini adalah proses rutin yang mesti dijalani. "Proses hukum tetap jalan. Saya mau salat magrib," tutupnya sambil berlalu. ( ndr / nrl )

FPI: Ahmadiyah Bubar, Munarman Muncul- Ramadhian Fadillah - detikcom

Jakarta - Keberadaan Panglima Laskar Islam Munarman masih belum jelas. Polisi pun terus melakukan pengejaran. Tapi pihak FPI meyakini bahwa mantan Koordinator Kontras dan mantan Ketua YLBHI itu akan segera muncul. "Saat Ahmadiyah bubar kami yakin akan muncul" kata Ketua Dewan Syuro DPP FPI Muhsin Alatas dalam dialog 'Di Balik Insiden Monas' di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat(6/6/2008). Lalu di mana MUnarman sekarang? "Saya tidak tahu, tanyakan saja pada rumput yang bergoyang," tambahnya. Pihak FPI pun tidak berupaya untuk melakukan pencarian terhadap Munarman. "Buat apa, itu kan tugas polisi," tandasnya. ( rdf / ndr )

14 OKP: Jangan Ada Diskriminasi - republika online

JAKARTA--Forum Umat Islam (FUI) menuntut pemerintah tak berlebihan merespons insiden Monas, Ahad (1/6) lalu. Sikap berlebihan justru menciptakan ketegangan dan menambah provokasi terjadinya adu domba.
''Saya tidak tahu siapa yang mengadu domba, tapi adu dombanya sudah terjadi di mana-mana,'' kata penasihat FUI, Ahmad Sumargono, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/6).
Pemerintah juga diminta adil dan tidak diskriminatif menangani kasus tersebut. Pengerahan ratusan personel polisi bersenjata lengkap yang memburu anggota Front Pembela Islam (FPI) dipertanyakan urgensinya. ''Padahal, mereka bukan teroris,'' kecamnya.
Kelambanan pemerintah membubarkan Ahmadiyah justru menjadi pangkal masalah. ''Pemerintah berkali-kali janji (soal Ahmadiyah). Pemimpin yang memberi pernyataan dan tak mewujudkan, bagaimana bisa dipercaya?'' Bentuk sikap adil pemerintah, kata KH Didin Hafidhuddin, semua pihak yang terlibat harus diproses.
Di tempat terpisah, Forum Pemuda Mahasiswa Islam (FPMI) yang terdiri atas berbagai elemen kepemudaan menyerukan umat tak terjebak adu domba. ''Insiden Monas kental rekayasa intelijen asing yang sengaja menghendaki bentrokan sosial antarumat Islam,'' kata Ketua PB HMI MPO, Syahrul Effendi Dasopang.
FPMI juga menolak pengalihan isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan melambungnya harga-harga menjadi isu konflik agama dan kekerasan. ''Kami melihat adanya indikasi pengalihan isu,'' kata Ketua Gema Pembebasan, Elwin El-Jundi.
''Kalau pemerintah sigap dan cepat mengambil keputusan soal Ahmadiyah, insiden Monas tak akan terjadi,'' tambah Ketua Umum KAMMI, Taufiq Amrullah.
Usai menjenguk Ketua FPI Habib Rizieq Shihab, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali mengatakan insiden Monas berpotensi menimbulkan konflik antarumat Islam. Karenanya, pemerintah diminta mencermati akar masalahnya.
''Ahmadiyah adalah anak-anak bangsa dan saudara sebangsa juga, tapi mereka tak bisa seenaknya,'' katanya. Kebebasan beragama dan penistaan agama adalah dua hal berbeda.
Di Yogyakarta, mantan ketua MPR, Amien Rais, meminta masyarakat menahan diri. Akar kerusuhan Monas, yaitu pro-kontra Ahmadiyah, adalah rekayasa politik. ''Rezim yang gagal menyejahterakan rakyat, menambah pengangguran dan kemiskinan, pasti akan mencari isu untuk mengalihkan perhatian rakyat.''
Mengenai SKB Ahmadiyah, Mensesneg, Hatta Rajasa, mengatakan prosesnya memang butuh waktu lama, asalkan hasilnya menyejukkan. ''Kami ingin begitu keluar SKB, kondisinya kondusif, suasana damai, tenang, dan tak ada permusuhan.''
Kemarin, sweeping anggota FPI oleh polisi masih berlanjut. Dengan berkekuatan 480 personel gabungan Polda Metro Jaya, kata Waka Satreskrim Polres Jakarta Barat, AKP Luthfie S, diamankan 20 anggota FPI yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Abubakar Nataprawira, mengungkapkan, dari 20 tersangka yang masuk DPO, tujuh anggota FPI telah ditahan, termasuk Habib Rizieq. Lima pasal KUHP dijeratkan kepada Habib, yakni penghasutan, pengeroyokan, penganiayaan, menyebar kebencian, dan menyembunyikan pelaku tindak pidana.
Kuasa hukum dari Advokasi Anti-Ahmadiyah, Ari Yusuf Amir, mengatakan, Habib Rizieq menolak menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP) karena pasal yang dijeratkan dianggap tak memenuhi unsur tuduhan. Polisi juga dinilai tak adil karena tak memproses laporan FPI tentang 289 orang anggota AKKBB. ann/c64/hri/evy/djo/dwo/c54/c62/osa/yli/c63/san/kie/lis

Dari eramuslim.com

Al-Khathtath: Turunkan Spanduk yang Hina Ulama!
Jumat, 6 Jun 08 19:23 WIB
Istilah ‘preman berjubah’ berasal dari kalangan dunia maksiat dan pengikut iblis yang memang selama ini tidak senang kepada FPI karena tempatnya mengumbar syahwat sering diobrak-abrik FPI.
Pers Rilis PKS: Polisi Agar Adil
Jumat, 6 Jun 08 18:32 WIB
Dalam rilisnya yang diterima redaksi eramuslim.com, PKS lewat Presiden Partai, Tifatul Sembiring menyerukan seluruh komponen umat Islam agar tidak terpancing isu-isu yang dihembus-hembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
AS Dalang Insiden Monas, Deplu Belum Mau Spekulasi
Jumat, 6 Jun 08 16:14 WIB
Forum Umat Islam melihat adanya indikasi bahwa terdapat bentuk intervensi asing yakni Amerika serikat untuk memecahbelah umat Islam dalam Insiden Monas 1 Juni lalu.
FBTA: Ahmadiyah Itu Bukan Islam, Tapi Perusak Agama
Jumat, 6 Jun 08 14:03 WIB
Lambannya pembubaran Ahmadiyah merupakan salah satu penyebab munculnya Insiden Monas, Ahad 1 Juni 2008.
Insiden Monas untuk Jegal Penerbitan SKB Ahmadiyah
Jumat, 6 Jun 08 06:46 WIB
Insiden Monas ditengarai merupakan langkah pihak-pihak tertentu untuk menjegal penerbitan SKB Pembubaran kelompok sesat Ahmadiyah. Pemerintah SBY pun tertolong dengan insiden ini di mana isu penolakan kenaikan BBM mereda.
Potensi Zakat di Indonesia Mencapai 9 Trilyun Rupiah
Jumat, 6 Jun 08 06:43 WIB
Potensi dana zakat di Indonesia, yang populasinya sekitar 87 persen Muslim, sangat besar hingga mencapai 9, 09 triliun rupiah pada 2007, dengan asumsi ada 29, 065 juta keluarga sejahtera yang membayar zakat rata-rata 684.550 rupiah per tahun per orang.
Siang Ini Ribuan Warga Betawi Demo Tolak Ahmadiyah
Jumat, 6 Jun 08 06:43 WIB
Selepas sholat Jum’at, ribuan warga Betawi beserta tokohya yang tergabung dalam Forum Betawi Tolak Ahmadiyah (FBTA) akan melakukan aksi damai dan long march dari Masjid Al-Makmur Tanah Abang menuju Markas FPI.
FUI: Diduga Kuat AS Ikut Dalangi Insiden Monas
Jumat, 6 Jun 08 06:32 WIB
Forum Umat Islam melihat indikasi bahwa terdapat bentuk intervensi asing yakni Amerika serikat untuk memecah-belah umat Islam dalam Insiden Monas 1 Juni lalu. Karena itu, umat Islam diminta untuk senantiasa mewaspadainya
Muladi: UU No.8/1985 Tak Bisa Jadi Acuan untuk Bubarkan FPI
Kamis, 5 Jun 08 19:37 WIB
Pemerintah tidak dapat menjadikan UU No 8/1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan sebagai acuan untuk membubarkan FPI mengingat UU itu tak lagi sejalan lagi dengan semangat reformasi.
Umat Islam Diminta Menahan Diri Pasca Insiden Monas
Kamis, 5 Jun 08 18:25 WIB
Seluruh elemen umat Islam diminta untuk mengendalikan diri menyusul perkembangan kehidupan berbangsa setelah kejadian di Monas yang melibatkan FPI.
Habib Rizieq Ditahan, TPM Siapkan Praperadilan dan Penangguhan Penahanan
Kamis, 5 Jun 08 16:37 WIB
Hingga Kamis (5/6) pagi pukul 09.00 WIB, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab masih berada di Polda Metro Jaya, Jakarta, untuk kepentingan pemeriksaan.

Legalkan Ahmadiyah, Pemerintah RI Kotori Tanah Suci


Pemerintah Indonesia telah ikut mengotori tanah suci, Makkah dan Madinah terkait dengan keputusan Bakorpakem yang melegalkan keberadaan Ahmadiyah di tanah air, karena mereka bisa leluasa menginjakan kaki di tanah suci. padahal nyata-nyata mereka telah menyimpangkan ajaran Islam.
"Keputusan ulama di dunia sudah menyatakan bahwa Ahmadiyah itu di luar Islam, yang berarti tidak boleh masuk ke Makkah. Pemerintah Arab saudi menganggap mereka seperti kafir, tapi pemerintah Indonesia melegalkan, " kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH A. Cholil Ridwan dalam acara pertemuan MUI dengan Forum Umat Islam (FUI), di Sekretariat MUI, Jakarta, Rabu(16/1).
Ia juga menyatakan putusan Bakorpakem terhadap Ahmadiyah itu sangat tidak aspiratif sesuai dengan keinginan umat Islam di tanah air. Dengan putusan terhadap Ahmadiyah itu, lanjut Cholil, berarti sudah tiga aspirasi umat yang tidak diperhatikan oleh pemerintah, setelah sebelumnya mengenai RUU Pornografi kemudian keberadaan Majalah Playboy.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan MUI KH. Ma`ruf Amin mengatakan, MUI tidak terlibat dan bertanggung jawab atas keluarnya keputusan Bakor Pakem terkait Ahmadiyah.
"Semula akan dikonsultasikan dahulu dengan MUI, ternyata tidak dan langsung dibawa dan diputuskan, " katanya.
Ia menegaskan MUI sendiri tetap bersikap bahwa Ahmadiyah tetap sebagai aliran sesat, dan akan disampaikan kepada pemerintah meski Bakorpakem sudah mengeluarkan keputusan tentang aliran Ahmadiyah. "Kita akan merumuskan surat yang akan dikirim ke pemerintah, bahwa Ahmadiyah itu belum berubah dan tetap sesat, "tegasnya. (novel)

Forum Betawi Tanah Abang (FBTA): Ahmadiyah Itu Bukan Islam, Tapi Perusak Agama


Lambannya pembubaran Ahmadiyah merupakan salah satu penyebab munculnya Insiden Monas, Ahad 1 Juni 2008. Pasca kejadian itu mulai menggugah warga Betawi Tanah Abang yang notabene umat Islam untuk menyampaikan aspirasinya untuk membela agama Islam. Rencana, siang ini selepas sholat Jum’at, ribuan warga Betawi berserta tokoh-tokohnya yang tergabung dalam Forum Betawi Tolak Ahmadiyah (FBTA) akan melakukan aksi damai dan long march dari Masjid Al-Makmur Tanah Abang menuju Markas Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III Tanah Abang.
"Ahmadiyah bukan agama Islam, Ahmadiyah itu perusak, seharusnya pemerintah bisa melihat akar dari permasalahan itu, " tegas Koordinator Aksi Pele saat dikonfirmasi eramuslim, Jum'at(6/6).
Menurutnya, aksi ini sebagai bentuk inisiatif masyarakat Tanah Abang dari berbagai elemen untuk menuntut pembubaran Ahmadiyah.
Selain itu, lanjutnya, aksi yang berakhir di Markas Front Pembela Islam (FPI) sebagai bentuk dukungan moril terhadap FPI yang akan diberangus oleh kelompok dan LSM liberal, yang juga pendukung Ahmadiyah.
"Kita ingin menyatakan dukungan terhadap Habib Rizieq, kami gak setuju FPI dibubarkan, karena FPI mengawal akidah Islam, " tandas Pele.
Selain melakukan aksi long march dari Masjid Al-Makmur Tanah Abang menuju Markas Front Pembela Islam, rencananya Rabu (11/6) mendatang FBTA juga akan menggelar aksinya ke Istana Negara, menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah.
Tuntutan sikap tegas terhadap Ahmadiyah juga muncul dari kalangan organisasi pemuda Islam, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyatakan, akar permasalahan Insiden Monas adalah karena pemerintah SBY-JK lambat dalam mengabil keputusan terkait dengan Ahmadiyah yang berbuntut kekecewaan banyak pihak.
"Bahkan SBY-JK (atas pesanan Asing), berhasil menggunakan isu kenaikan harga BBM yang jelas-jelas menyakitkan masyarakat, " ujar Kabid Kebijakan Publik PP KAMMI Ariyanto Hendrata dalam siaran persnya.
Ia menyatakan saat ini isu Ahmadiyah dan kenaikan BBM terlupakan, konflik terbuka sesama anak bangsa khususnya umat Islam terjadi, hal ini justru menambah daftar keberhasilan asing mengobok-obok kedaulatan bangsa Indonesia.
"Sadar atau tidak pemerintahan SBY-JK yang lemah dan peragu ini telah berkhianat pada rakyat, khususnya umat Islam yang jumlahnya paling besar. Kami meminta pemerintah bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa umat Islam, hanya ingin mengalihakan isu kenaikan harga BBM, " tegasnya.
Siang ini Jum'at (6/6) pukul 13.30, bertempat di Masjid Istiqlal, Jakarta, 14 Organisasi Kepemudaan Islam/Organisasi Mahasiswa Islam akan mengelar konferensi pers untuk menyampaikan sikap bersama tentang situasi nasional pasca Insiden Monas. (novel)

Al-Khathtath: Turunkan Spanduk yang Hina Ulama!


Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khathath dalam orasi di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru Jakarta, selepas sholat Jum’at siang ini (6/6) mengaku geram melihat ada spanduk di sebuah jembatan penyeberangan yang berbunyi: Kami Mendukung Pemberantasan Preman Berjubah! Di bawahnya tertulis “Pemuda Demokrat”.
“Ini bentuk penghinaan terhadap ulama. Dalam Islam ulama itu harus dihormati karena seluruh hidupnya dipergunakan untuk memperjaungan Islam. Spanduk itu sangat provokatif. Saya takut nanti akan menimbulkan kemarahan umat Islam!” tegasnya seraya disambut pekikan Allahu Akbar!
Al-Khathath mendesak aparat keamanan agar sesegera mungkin mencopot spanduk-spanduk senada yang sudah terlihat di beberapa tempat, agar umat Islam tidak terpancing untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut Al-Khathath, spanduk itu jelas-jelas ditujukan kepada Habib Rizieq yang kesehariannya memang selalu mengenakan jubah. Sedangkan istilah ‘preman berjubah’ berasal dari kalangan dunia maksiat dan pengikut iblis yang memang selama ini tidak senang kepada FPI karena tempatnya mengumbar syahwat sering diobrak-abrik FPI. Jika demikian, maka orang-orang yang memasang spanduk itu bisa jadi memang para penggemar kemaksiatan. (rz)

Kamis, 05 Juni 2008

Mabes POLRI & POLDA Metro Jaya menggeledah rumah Panglima Besar Laskar Pembela Islam

Kondisi terakhir Panglima Besar Laskar Pembela Islam: Kamis 5 Juni 2008 pkl 23:30, Tim gabungan Mabes POLRI & POLDA Metro Jaya menggeledah rumah Panglima Besar Laskar Pembela Islam, dengan membawa surat perintah penangkapan. "Afwan ya Ikhwan, kali ini ana tidak akan menyerahkan diri & tidak mau ditangkap, DEMI ALLAH DAN ROSULULLAH, Ana akan melawan sampai titik darah penghabisan selama Ahmadiyah tidak di bubarkan !!!" (Panglima Besar LPI)

Habib Rizieq Syihab :

Demi Allah, Saya lebih suka dipenjara atau dibunuh daripada membubarkan FPI, Apapun yang terjadi tuntutan saya satu: BUBARKAN AHMADIYAH !!!

FPI VS Banser, Pagar Nusa & Garda Bangsa

Isu penyerangan Banser Nu dengan melibatkan seluruh kekuatan penuh dengan kekuatan supernatural untuk membubarkan FPI santer diberitakan via media. Apa yang menjadi landasan mereka melakukan semua itu. Isu penggebukan wanita dan anak2 yg digambarkan di TV menjadikan alasan mereka melakukan itu semua. suatu respon yg bisa diterima oleh akal dan hati nurani.

Tapi apakah BAnser Nu dan seluruh komponen didalamnya telah melakukan tabayun atau cross check dari korban yang ada? berapa wanita dan anak-anak yg dipukul pada saat kejadian disilang monas waktu itu? Dengan jujur dan tanpa rekayasa. karena dari pihak FPI sendiri tidak ada satupun pihak wanita dan anak-anak yg dilukai. semua berita dan kesaaksian hanyalah rekayasa belaka. Sebuah dusta yg dikemas untuk publik dengan niatan menghancurkan FPI. Dusta ini didukung pula oleh pemberitaan TV dan media massa.

Dalam hal tidak hanya FPI, tapi juga Banser NU, Pagar Nusa dan Garda Bangsa menjadi korban hasutan dan opini dusta publik yang disebarkan oleh Ahmadiyah dan anteknya (AKK-BB) untuk saling serang dan menjatuhkan satu sama lain. Sekali lagi korban opini mulai bertambah.

Opini Dusta ini terus di hembuskan oleh media demi mencari populeritas dan bisnis belaka tanpa berfikir panjang apa yg akan terjadi dengan ummat nantinya.

Hembusan adu domba juga dilakukan di blog ini melalui opini bebas yg diberikan oleh bloger2 dalam menanggapi tulisan yang saya buat.

Tidak hanya NU, Banser, Pagar Nusa dan Garda bangsa yg menjadi korban isu dusta tapi seluruh komponen bangsa. Masyarakat hendaknya berfikir kritis, dengan mengambil langkah2 yg cerdas sebagi contoh membuat tim kecil dalam mencari fakta mulai dari korban wanita dan anak, hingga provokasi agama yg telah dilakukan oleh pihak AKK-BB.

Adapun korban pemukulan FPI yang terjadi adalah sepontanitas ditujukan kepada para provokator yg telah sengaja memancing emosi laskar jihad. ini bisa terjadi pada siapa saja bila sesorang telah mngejek dan menghina orang lain didepan umum.

Kembali ke akar permasalahan mengenai dusta yg digemborkan, siapa yg terpancing, dialah menjadi korban.

Ahmadiyah adalah agama penjajah dan subversif

Secara history lahirnya gerakan Mirza Gulam Ahmad di India adalah scenario Inggris menguasai jajahan dan memecah belah kekuatan. Gerakan ini di dukung penuh oleh zionis dan Inggris pada saat itu hingga hari ini.

Masalah Ahmadiyah secara hukum adalah masalah luar biasa karena menempatkan AlQur'an dan Rosululloh Muhammad SAW menjadi tergantikan dengan tazkiroh dan Mirza Gulam Ahmad. Ini sama dengan menggantikan UUD 45 dan Pancasila serta menggulingkan SBY dari tampuk pimpinan saat ini.

Siapa yg bertanggung jawab dalam mencegah Ahmadiyah ini??

1. Negara, pemerintah adalah orang yg ditunjuk langsung oleh rakyat untuk menjaga dan mengayomi kehidupan masyarakat berikut komponennya dalam hal ini agama
2. TNI dan POLRI, sebagai alat pendukung pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan ini
3. Ummat Islam, sebagai pilihan terakhir sehingga harus turun langsung ke jalan karena instrumen 1 dan 2 tidak mampu (impoten) dalam menyelesaikan masalah dikehidupan mereka

Rabu, 04 Juni 2008

FPI dan NU, Fitnah itu bernama Ahmadiyah

Bermula dari sepak terjang Ahmadiyah hingga timbul Fatwa MUI tentang penyimpangan Aqidah hingga diambil keputusan untuk dibubarkan, FPI merupakan salah satu garda terdepan menjaga dan mengusung fatwa MUI tsb.

Setelah di konfirmasikan kepada aparat terkait mengenai gerakan penyimpangan ini, negara belum mengambil langkah kongkrit dalam menyelamatkan pondasi negara yaitu sila pertama Pancasila, Negara berketuhanan YME artinya negara belum mampu menjaga agama mayoritas di Republik ini. Usaha Ahmadyah dalam menjaga gerakannya, berhasil meloby pihak2 terkait untuk menunda eksekusi pembubaran jemaah ini.

Salah satu langkah dalam menggagalkan pemerintah membubarkan mereka, Ahmadiyah berkoalisi dengan paham-paham sejenis. Dengan bergabung dalam AKK-BB, posisi ahmadiyah semakin nyaman.

Faktor pengganjal yg paling berat dirasakan adalah ketika mereka berhadapan dengan FPI. Yang nota bene mempunyai karakter yg keras. Dibuatlah strategi baru mengenai insiden monas dengan cara mengejek sebutan laskar kafir dan laskar setan dan gertakan sambal untuk menstimulasi amarah dengan cara menodongkan dan menembakkan senjata api keudara.

Ahmadiyah berhasil memancing emosi Laskar FPI dan menjadikan tameng wanita dan anak-anak sebagai dalih menjatuhkan popularitas FPI. Skenario JIL dan Ahmadiyah ini terbukti berhasil dengan cara mengirimkan bukti foto dan rekaman emosi laskar dalam insiden tsb.

Tidak cukup disitu opini kebrutalan FPI diekspos secara besar-besaran melalui semua media, mulai dari internet, TV, radio, koran dan majalah. Track record FPI dalam menghancurkan mafia kemaksiatan di ibukota diubah opini sebagai track record kebrutalan dan bangsa bar-bar dalam memporak porandakan masyarakat umum.

Upaya penghancuran FPI berjalan dengan mulus dengan cara menghasut masyarakat dengan opini terbalik bukan lagi sebagai pembela Islam tapi penghancur Islam. Isu Pembubaran dan hukuman ramai di bicarakan dan dielukan sampai poling pun digelar.

Pemerintah dengan bahasa "negara" mengambil langkah serupa sejalan isu yang berkembang, tidak lagi menjaga agama mayoritas ini tapi mengeksekusi pembela agama dengan cara menjebloskan 50 orang lebih kedalam tahanan negara, tidak tertinggal pimpinan FPI, Habib Riziq Shihab. 20 DPO digelar bak residivis yg telah nelakukan pelanggaran berat.

Masyarakat masih tetap memelihara opini yg terjadi, di warung, rumah hingga meja makan obrolan seputar sepak terjang FPI menjadi kebrutalan yg mengerikan seperti pembantaian ribuan orang meninggal akibat tsunami di ACEH

1500 aparat kepolisian lengkap menjemput FPI di sekretariatan mereka di petamburan. bak penyerbuan ke markas musuh, dengan peralatan penuh dan lengkap seperti instruksi komando POLRI.

Tubuh-tubuh kecil dan berjanggut itu digiring kedalam mobil tahanan dan kemudian dijebloskan kedalam penjara. Wajah wajah berwudhu yang awalnya ingin menjaga eksistensi agama mereka menjadi tawanan negara yg sangat mengerikan melebihi kelompok rahasia SINBAD milik Israel.

Nafsu Ahmadiyah belum dipuaskan sampai dengan keluar statemen GUSDUR yg notabene mempolitisir NU sebagai tunggangan politiknya dan ISRAEL sebagai gandengannya mengusulkan pembubaran FPI. Terpancing statemen gusdur habib Rizq membalas dengan lebih tajam dan pedas. Harapan Ahmadiyah dan Gusdur dalam menghancurkan musuh bebuyutan mereka berhasil dengan respon dari BANSER NU yg siap mengerahkan ribuan orang ke Jakarta untuk membubarkan sekretariat FPI yg merupakan rumah Habib Rizq berisikan hanya istri dan 6 orang gadis anaknya.

Tidak bisa dibayangkan, ketika sang ayah berusaha menjaga istri dan 6 anaknya harus berhadapan dengan ribuan orang dengan wajah garang yg telah dilengkapi ilmu kebal dan siap perang.

Sekali lagi FPI yg awalnya berusaha menjaga eksistensi dasar negara pancasila sila 1 yaitu agama masyarakat mayoritas bangsa ini berubah menjadi target pembumi hangusan dari peta republik ini.

Ahmadiyah, JIL, Gusdur dan konco-konconya tertawa puas karena berhasil mengantongi FPI dan Banser NU yg beringas ke dalam satu penjara dengan alasan yang sama, tindakan kekerasan terhadap orang lain.

Apa yang berbeda dari FPI dan NU ????

Anda bisa menilai sendiri dari kronologi yg saya paparkan diatas.

Dimana ustad kami yg selalu tersenyum dengan sorban hijau dan janggut diwajahnya?
Dimana ustad yg dulu mengajarkan alif ba ta tsa di surau kami?
Dimana ustad yg dulu memberikan tausiah tentang iman dan Islam di langgar2 kampung?
Dimana ustad yg mengajarkan etika, sopan santun dan akhlaqul karimah kepada kami?

Ustad2 itu sudah tidak ada, yang ada ustad2 yg menunggangi ummat untuk kepentingan pribadi.
Tidak ada lagi uluran tangan untuk kami cium sebagai hormat kami
Tidak ada lagi yg mentartil tilawah kami
Tidak ada lagi yg mentausiahkan kami untuk tegar dalam Iman dan Islam
Tidak ada lagi penjaga akhlaq kami

yang ada adalah para ustad dan santri yang siap menghajar kami
membubarkan tempat pengajian kami
menghancurkan rumah dan sekretariat tempat kami berkumpul dan tilawah qur'an
jumlahnya ratusan bahkan ribuan
datang dari jauh
bukan untuk mentausiahkan kami
mengajak kami mengaji
tapi menghancurkan kami

karena kami menjaga eksistensi agama Islam ini, yang dulu telah diajarkan mereka kepada kami.

Dimana ulama itu ?
Dimana MUI itu ?
Dimana Ummat Islam ???

Ketika penjara penuh dengan orang pengajian dan ustad yg komit dalam Islam
Selamat datang kemaksiatan
Selamat datang penyimpangan
Selamat datang kebebasan

Fitnah itu bernama Ahmadiyah

Opini Penjajah liputan6.com

Saya tertarik membaca Islam radikal di website liputan6.com yang ternyata menjerumuskan masyarakat pada pola pemikiran yang sempit tentang Islam. Bila anda muslim, sebaiknya anda banyak membaca AlQur'an. Supaya wawasan anda terhadap Islam bertambah.

Kata-kata radikal hampir sama dengan kata-kata ekstrimis dan fundamentalis yg dikeluarkan oleh penjajah di tahun 1945 untuk para pejuang kemerdekaan. Ketika rakyat kecil yang berusaha menjaga eksistensi agama mereka dari serangan aqidah dan akhlaq anda mengatakan mirip sekali dengan penjajah Belanda zaman dulu.

Penodaan sebuah Agama tidaklah bisa dianggap sepele karena nilainya sama dengan terhadap penodaan dasar negara. Kejadian insiden Monas yg melibatkan masa FPI dan AKK-BB anda sebut sebagai tindak kekerasan yg tidak bisa diterima dengan akal berdasarkan asas demokrasi dan landasan hukum. Secara hukum Agama untuk penodaan Agama, ganjaran yang pantas adalah hukuman mati. Karena dianggap desersi dan pembangkangan. Disini saya melihat Logika yang digunakan adalah logika Sekuler dan Penjajah terhadap nilai sebuah Agama. Padahal Sila pertama pada Pancasila adalah SIla Ketuhanan YME. Artinya negara ini mempunyai agama. Artinya Bangsa Indonesia dibangun berdasarkan Agama.

Ketika Agama dinodai berarti dia telah menghancurkan bangsa ini. Karena agama inilah Indonesia bisa merebut kekuasaan dari penjajah yg pola pikirnya sama persis seperti anda. Mempertahankan eksistensi agama adalah mempertahankan eksistensi negara. Negara kita memang bukan negara agama walaupun mayoritas muslim tetapi negara kita mempunyai dasar agama tercantum pada sila 1 Pancasila. Tidak ada tempat buat orang atheis di republik ini.

Menjadi orang indonesia harus beragama. Dan Orang beragama harus mempertahankan eksistensi agama tsb. Karena eksistensi itu yang membuat negeri ini aman tentram dan damai. Mayoritas muslim, tidak ada satupun nasrani, hindu dan budha bahkan gereja dan wihara yang habis dibakar sampai berpuluh tahun di udara kemerdekaan ini. Mempertahankan agama bukanlah radikal !!! tapi dia adalah bentuk naluri bangsa ini menjaga eksistensinya. Sebaiknya anda harus banyak mempelajari sejarah perjuangan bangsa ini, agar tidak berfikir seperti bangsa penjajah ditahun 45.

Membongkar Jaringan AKKBB by eramuslim.com

Nama Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) menjadi buah bibir setelah peristiwa rusuh di silang Monas pada hari ahad siang, 1 Juni 2008. Sebelumnya, aliansi ini sering kali diidentikan dengan gerakan pembelaan terhadap kelompok sesat Ahmadiyah, sebuah kelompok yang mengaku bagian dari Islam namun memiliki kitab suci Tadzkirah—bukan al-Qur’an—dan Rasul Mirza Ghulam Ahmad, bukan Rasulullah Muhammad SAW.

Jika menilik perjalanan historis dan ideologi kelompok sesat Ahmadiyah dengan AKKBB, maka akan bisa ditemukan benang merahnya, yakni permusuhan terhadap syariat Islam, pertemanan dengan kalangan Zionis, mengedepankan berbaik sangka terhadap non-Muslim dan mendahulukan kecurigaan terhadap kaum Muslimin.

Ketika Ahmadiyah lahir di India, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan seruan agar umat Islam India taat dan tsiqah kepada penjajah Inggris, dan mengharamkan jihad melawan Inggris. Padahal saat itu, banyak sekali perwira-perwira tentara Inggris, para penentu kebijakannya, terdiri dari orang-orang Yahudi Inggris seperti Jenderal Allenby dan sebagainya. Dengan kata lain, seruan Ghulam Ahmad dini sesungguhnya mengusung kepentingan kaum Yahudi Inggris.

Bagaimana dengan AKKBB? Aliansi cair ini terdiri dari banyak organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan juga kelompok-kelompok “keagamaan”, termasuk kelompok sesat Ahmadiyah. Mereka yang tergabung dalam AKKBB adalah:

  • Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP)
  • National Integration Movement (IIM)
  • The Wahid Institute
  • Kontras
  • LBH Jakarta
  • Jaingan Islam Kampus (JIK)
  • Jaringan Islam Liberal (JIL)
  • Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF)
  • Generasi Muda Antar Iman (GMAI)
  • Institut Dian/Interfidei
  • Masyarakat Dialog Antar Agama
  • Komunitas Jatimulya
  • eLSAM
  • Lakpesdam NU
  • YLBHI
  • Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika
  • Lembaga Kajian Agama dan Jender
  • Pusaka Padang
  • Yayasan Tunas Muda Indonesia
  • Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)
  • Crisis Center GKI
  • Persekutuan Gereja-gereeja Indonesia (PGI)
  • Forum Mahasiswa Ciputat (Formaci)
  • Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)
  • Gerakan Ahmadiyah Indonesia
  • Tim Pembela Kebebasan Beragama
  • El Ai Em Ambon
  • Fatayat NU
  • Yayasan Ahimsa (YA) Jakarta
  • Gedong Gandhi Ashram (GGA) Bali
  • Koalisi Perempuan Indonesia
  • Dinamika Edukasi Dasar (DED) Yogya
  • Forum Persaudaraan antar Umat Beriman Yogyakarta
  • Forum Suara Hati Kebersamaan Bangsa (FSHKB) Solo
  • SHEEP Yogyakarta Indonesia
  • Forum Lintas Agama Jawa Timur Surabaya
  • Lembaga Kajian Agama dan Sosial Surabaya
  • LSM Adriani Poso
  • PRKP Poso
  • Komunitas Gereja Damai
  • Komunitas Gereja Sukapura
  • GAKTANA
  • Wahana Kebangsaan
  • Yayasan Tifa
  • Komunitas Penghayat
  • Forum Mahasiswa Syariahse-Indonesia NTB
  • Relawan untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (REDHAM) Lombok
  • Forum Komunikasi Lintas Agama Gorontalo
  • Crisis Center SAG Manado
  • LK3 Banjarmasin
  • Forum Dialog Antar Kita (FORLOG-Antar Kita) Sulsel Makassar
  • Jaringan Antar Iman se-Sulawesi
  • Forum Dialog Kalimantan Selatan (FORLOG Kalsel) Banjarmasin
  • PERCIK Salatiga
  • Sumatera Cultural Institut Medan
  • Muslim Institut Medan
  • PUSHAM UII Yogyakarta
  • Swabine Yasmine Flores-Ende
  • Komunitas Peradaban Aceh
  • Yayasan Jurnal Perempuan
  • AJI Damai Yogyakarta
  • Ashram Gandhi Puri Bali
  • Gerakan Nurani Ibu
  • Rumah Indonesia

Menurut data yang ada, AKKBB merupakan aliansi cair dari 64 organisasi, kelompok, dan lembaga swadaya masyarakat. Banyak, memang. Tapi kebanyakan merupakan organisasi ‘ladang tadah hujan’ yang bersifat insidental dan aktivitasnya tergantung ada ‘curah hujan’ atau tidak. Maksudnya, kelompok atau organisasi yang hanya dimaksudkan untuk menampung donasi dari sponsor asing, dan hanya bergerak jika ada dana keras yang tersedia.

Namun ada beberapa yang memang memiliki ideologi yang jelas dan bergerak di akar rumput. Walau demikian, yang terkenal hanya ada beberapa dan inilah yang menjadi motor penggerak utama dari aliansi besar ini.

Keseluruhan organisasi dan kelompok ini sebenarnya bisa disatukan dalam satu kata, yakni: Amerika. Kita tentu paham, Amerika adalah gudang dari isme-isme yang “aneh-aneh” seperti gerakan liberal, gerakan feminisme, HAM, Demokrasi, dan sebagainya. Ini tentu dalam tataran ide atau Das Sollen kata orang Jerman.

Namun dalam tataran faktual, yang terjadi di lapangan ternyata sebaliknya. Kalangan intelektual dunia paham bahwa negara yang paling anti demokrasi di dunia adalah Amerika, negara yang paling banyak melanggar HAM adalah Amerika, negara yang merestui pasangan gay dan lesbian menikah (di gereja pula!) atas nama liberalisme adalah Amerika, dan sebagainya. Dan kita tentu juga paham, ada satu istilah yang bisa menghimpun semua kebobrokkan Amerika sekarang ini: ZIONISME.

Bukan kebetulan jika banyak tokoh-tokoh AKKBB merupakan orang-orang yang merelakan dirinya menjadi pelayan kepentingan Zionisme Internasional. Sebut saja Abdurrahman Wahid, ikon Ghoyim Zionis Indonesia. Lalu ada Ulil Abshar Abdala dan kawan-kawannya di JIL, lalu Goenawan Muhammad yang pada tahun 2006 menerima penghargaan Dan David Prize dan uang kontan senilai US$ 250, 000 di Tel Aviv (source: indolink.com), dan sejenisnya. Tidak terhitung berapa banyak anggota AKKBB yang telah mengunjungi Israel sambil menghujat gerakan Islam Indonesia di depan orang-orang Ziuonis Yahudi di sana.

Mereka ini memang bergerak dengan mengusung wacana demokrasi, HAM, anti kekerasan, pluralitas, keberagaman, dan sebagainya. Sesuatu yang absurd sesungguhnya karena donatur utama mereka, Amerika, terang-terangan menginjak-injak prinsip-prinsip ini di berbagai belahan dunia seperti di Palestina, Irak, Afghanistan, dan sebagainya.

Jelas, bukan sesuatu yang aneh jika kelompok seperti ini membela Ahmadiyah. Karena Ahmadiyah memang bagian dari mereka, bagian dari upaya pengrusakkan dan penghancuran agama Allah di muka bumi ini.

Bagi yang ingin mengetahui ideologi aliansi ini maka silakan mengklik situs-situs kelompok mereka seperti libforall.com, Islamlib.com. dan lainnya.

Walau demikian, tidak semua simpatisan maupun anggota AKKBB yang sebenarnya menyadari 'The Hidden Agenda' di balik AKKBB, karena agenda besar ini hanya diketahui oleh pucuk-pucuk pimpinan aliansi ini, sedangkan simpatisan maupun anggota di tingkat akar rumput kebanyakan hanya terikat secara emosionil kepada pimpinannya dan tidak berdasarkan pemahaman dan ilmu yang cukup.

Arsip Blog